Brilio.net - Punya kerja sampingan sepertinya mengasyikkan. Selain mendapat penghasilan tambahan kita juga bisa mendapat segudang pengalaman. Apalagi kalau pekerjaan sampingan tersebut sesuai dengan hobi kita, pasti akan tambah menyenangkan.
Salah satu pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan oleh mereka yang hobi baca adalah proofreader. Mereka ini punya tugas memeriksa aksara jangan sampai ada kesalahan ketik atau kekeliruan penulisan tanda baca. Meski demikian ada pula proofreader yang bekerja secara tetap di kantor penerbitan.
Kepada brilio.net, Jumat (11/9), Yuliyono (32), seorang proofreader di beberapa penerbit besar di Indonesia, menjelaskan koreksi naskah yang dikerjakan olehnya adalah kesalahan ketik yang mencakup kesalahan ketik secara harfiah seperti tanda baca dan penggunaan kata yang tidak sesuai dengan kamus.
Yuliyono menambahkan apabila sudah sering bekerjasama seorang proofreader bisa memberikan saran teknis perbaikan naskah."Seperti susunan kalimat yang tak efektif, alur waktu yang tak pas, atau adegan yang tak logis," imbuh pria yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini.
Dini Novita Sari, seorang akuntan di Jakarta juga menekuni proofreader sebagai pekerjaan sampingan. Ini bermula dari kesukaannya pada buku. Tidak jarang dia membuat ulasan novel yang dia baca.
Dini juga kerap membantu mengecek naskah dari penerbit secara informal. Dari situlah kemudian dia memberanikan diri untuk menerima pekerjaan sebagai proofreader sejak Maret 2013 lalu.
Nah, kira-kira bagaimana pengalaman keduanya menjalani profesi freelance satu ini? Yuk, kita cek!
1. Pengalaman unik yang dialami selama menjadi proofreader
2. Kerumitan selama menjadi proofreader
3. Beberapa buku yang pernah di-proofread
4. Waktu lama pengerjaan naskah untuk di-proofread
5. Pendapat pribadi tentang proofreader
Bagaimana apakah kamu tertarik menjajal profesi ini?
Recommended By Editor
- 8 Hal ini cuma dirasakan para pecinta novel, kamu termasuk juga nggak?
- Pelayan di kafe ini bisa berperan sebagai 'istri'
- Aturan menghebohkan: Orangtua dilarang bawa anak ke kafe & restoran!
- Hanya di kafe ini ada pengajian, nyanyi, main kartu duduk satu tempat
- Ada-ada saja, kafe ini hadirkan sensasi makan di toilet
- Serunya makan di kafe ini, serasa sambil sedang naik pesawat