Brilio.net - Siapa yang tidak tahu Kedai Digital? Bisnis ini sudah buka cabang lebih dari 60 di seluruh Indonesia. Dan tahukah kamu kalau ternyata pemiliknya, Saptuari Sugiharto (36), adalah seorang pria yang sudah 9 kali pindah kerja.
Pria asal Jalan Gambir No.6A Deresan, Yogyakarta itu pernah menjadi penjaga tas di koperasi mahasiswa, penjual ayam kampung, penjual batik dan celana gunung, penjual stiker, marketing radio, salesman operator telepon seluler, bahkan pernah bekerja di perusahaan jasa IT (Teknologi Informasi). Setelah enam tahun berpindah-pindah kerja, Saptuari memantapkan diri untuk mendirikan Kedai Digital pada tahun 2005 bermodalkan Rp 28 juta hasil dari tabungan, menjual motor dan menggadaikan surat rumah.
Pria berkacamata ini mendirikan Kedai Digital berawal dari sebuah bilik kecil berdinding triplek berukuran 2 meter kali 7 meter di Jalan Cenderawasih, Demangan Baru, Yogyakarta. Dengan slogan "Bikin mug satoe sadja", Kedai Digital memunculkan kesan sederhana sekaligus memanjakan para konsumen.
Pada tahun pertama, Kedai Digital telah berhasil meraih penjualan sebesar Rp 400 juta. Tahun berikutnya, perolehan bisnis melesat menjadi Rp 900 juta. Seiring dengan pertambahan outlet, total jumlah hasil pada 2007 menembus angka Rp 1,5 miliar. Setelah tujuh tahun berjuang, kerja keras Saptuari membuahkan hasil. Bisnis Kedai Digital berkembang di 36 kota dengan 60 lebih cabang, 10 di antaranya 100 persen milik alumni Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada ini.
Saptuari juga mendirikan Kedai Digital Supply di Yogyakarta. Pabrik inilah yang menyediakan semua bahan baku untuk proses pembuatan merchandise, yang juga dikirimkan kepada semua partner Kedai Digital. Kini, tak kurang dari 30 mitra di 30 kota turut berkerja membesarkan Kedai Digital. Dari hanya mempekerjakan dirinya sendiri dan dua rekannya, Kedai Digital kini mampu menghidupi lebih dari 200 karyawan.