Brilio.net - Jika kamu senang menonton TV kamu tentu tidak jarang melihat salah satu acara distasiun televisi swasta di Indonesia, yang menampilkan kompilasi beberapa video. Video tersebut tidaklah diambil oleh kameramen ataupun reporter di media elektronik tersebut melainkan diambil dari Youtube. Kali ini ternyata tindakan seperti itu menuai protes dari seorang Youtubers Bule.
Youtubers bule yang tinggal di Indonesia bernama "Martin Johnson" ini kecewa karena beberapa videonya dipakai oleh stasiun televisi tersebut hanya menyebutkan Courtesy of Youtube tanpa menyeebutkan nama pengunggahnya.
Dalam video protesnya yang tersebut, Martin mengaku mendapat informasi dan telah mengecek sendiri bahwa stasiun televisi tersebut telah menggunakan dua video miliknya.
"Saya sangat senang bahwa mungkin Trans 7 menganggap video kami cukup bagus untuk ditayangkan dalam beberapa program kalian. Tetapi saya ingin memberi saran, karena Trans 7 mendapatkan keuntungan dari jerih payah banyak YouTuber, maksud saya Trans 7 tidak harus pergi keluar dan shooting semua klip video itu Trans 7 hanya mengambil video milik untuk program kalian. Kami adalah orang-orang sederhana yang bekerja keras untuk menghasilkan konten kami. Trans 7 adalah perusahaan besar dengan banyak karyawan dan banyak uang. Paling tidak yang bisa Trans 7 lakukan untuk YouTuber yang kalian pakai videonya adalah untuk memberikan kredit kepada kami. Hal ini tidak terlalu sulit dengan demikian kita semua tidak ada yang merasa dirugikan," protes Martin kepada Trans 7.
Kasus ini pun kemudian ramai dibicarakan di media sosial. Banyak netizen yang setuju dengan protes Martin dan meminta pihak Trans 7 menuruti saran baik tersebut. Namun ada pula yang membantah protes tersebut.
"Coba diliat dulu videonya dia. Sangat setuju dengan pendapat dia, on the spot nggak pernah nyantumin nama uploadernya, cuman courtesy of youtube," kata akun Rendy Skyfierch mengomentari kasus tersebut.
Meski menuai pro dan kontra memang setiap orang akan senang jika karyanya diapresiasi dengan diberitahu bahwa karyanya akan dipublish ke khalayak.
Simak video protes Martin tersebut berikut ini:
Recommended By Editor
- Anak sebaiknya dibatasi dua jam perhari menonton televisi
- Presiden Jokowi minta KPI filter tayangan tak mendidik anak
- Kusrin si perakit TV akhirnya raih sertifikasi SNI dari Kemenperin
- Kusrin si perakit TV akhirnya dibantu Bupati Karanganyar urus SNI
- Pak Jamal tukang sate di TKP Bom Sarinah bikin media TV Belanda kagum!