Brilio.net - Semua orang Indonesia tahu lambang negara yaitu Burung Garuda. Jika kita melihat lambang negara Indonesia itu, pasti kita akan membayangkan jika burung garuda begitu gagahnya. Dua sayapnya yang besar dengan jambul di kepalanya menguatkan kegagahan burung garuda.
Tapi bagaimana sih wujud burung Garuda dalam dunia nyata? Apakah memang burung Garuda itu ada?
Dikutip brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (1/10), Garuda merupakan sosok mitologis dalam dongeng Mahabarata. Garuda digambarkan sebagai burung yang perkasa, setia kawan, dan berani. Burung Garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu ketika berkelana ke penjuru bumi.
Dalam tradisi Bali, Garuda sangat dimuliakan sebagai raja agung para burung. Di Bali ia biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang. Tetapi memiliki tubuh dan lengan seperti manusia.
Sedangkan lambang Garuda Pancasila dibuat oleh enam tokoh Indonesia yang tergabung dalam kepanitiaan pembuatan lambang ini. Mereka adalah Ki Hajar Dewantara, Muh Yamin, Sultan Hamid II, Raden Mas Ngabehi Poerbatjaraka, Moh Natsir, dan MA Pellaupessy. Di luar mereka, ada sosok warga negara asing yang juga terlibat, yaitu Dirk Rühl Jr, warga kebangsaan Jerman.
Awalnya, sosok garuda dalam lambang negara memiliki kepala gundul mirip seperti lambang burung elang milik Amerika Serikat. Agar berbeda, maka ditambahkanlah jambul pada kepala sang burung. Penambahan jambul ini dilakukan oleh Dirk Rühl Jr yang merupakan pakar semiotika dan ahli simbol.
Para ahli kemudian mencari burung yang dianggap mewakili keperkasaan dan sifat burung Garuda. Dari sekian banyak burung Indonesia, ada satu burung yang dianggap memiliki ciri-ciri burung Garuda, yaitu burung Elang Jawa atau Spizaetus bartelsi.
Elang Jawa. Punya ciri-ciri sama dengan burung Garuda
Burung elang Jawa termasuk burung endemik Pulau Jawa yang kini jumlahnya semakin sulit ditemukan. Saat ini diperkirakan jumlahnya kurang dari 600 ekor burung elang Jawa di Pulau Jawa. Salah satu alasan yang membuat elang Jawa semakin langka adalah proses bertelur elang Jawa betina yang hanya bertelur dua tahun sekali. Oleh karena itu, Lembaga Burung Indonesia kemudian menetapkan burung elang Jawa sebagai burung yang terancam punah.
Tapi ada pula yang menyebut burung Garuda memang ada. Dikatakan jika ada 7 jenis Garuda di dunia, yaitu Garuda Harpy di Amerika Selatan sebanyak 4 jenis; Garuda pemangsa monyet di Philipina; Garuda pemangsa kanguru di Papua Barat dan Papua Nugini; dan Garuda Haast (Harpgornis), pemangsa burung moa dan manusia di New Zealand. Orang Maori di New Zealand menamai Garuda Haast yang besar tersebut dengan sebutan Hokioi. Kelangkaan itulah yang membuat lebih banyak pendapat yang mengatakan jika Garuda sebenarnya tidak ada.
Recommended By Editor
- Pria Jerman di balik penyempurnaan lambang Garuda, ini kisahnya
- Di tangan mahasiswa ini pelajaran sejarah jadi tak membosankan
- Sederhananya cangkir yang digunakan Sudirman usai perang gerilya
- Tempat dulu Pangeran Diponegoro ditipu Belanda kini jadi museum
- Sejarah dibalik warna merah putih bendera Indonesia
- Trauma agresi militer, veteran Belanda hidup dalam stigma 'pembunuh'
- Kisah penolakan tentara Belanda berperang melawan Indonesia