Brilio.net - Tragedi teror bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1), mengundang banyak sekali respon dari masyarakat baik dalam maupun luar negeri. Apalagi setelah polisi mengumumkan jika teror tersebut didalangi oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Banyak masyarakat geram bukan main pada kelompok intoleran yang suka sekali mengancam perdamaian tersebut.
Bagas Artansa Fetran (17), pemuda asal Lampung ini mengecam aksi teror tersebut. Dia merasa sedih setiap kali mendengar terjadi kerusuhan atau pemboman di Tanah Air.
"Saya sebenarnya ingin tahu maunya ISIS itu apa, kenapa permusuhan sangat disenangi?" kata Bagas kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Selasa (18/1).
Bagas yang kini masih duduk di bangku SMA tersebut menilai sangat penting sesama warga Indonesia menghormati perbedaan. Apapun latar belakang agama dan kepercayaan harus menjaga persatuan.
"Aksi bom semacam itu sangat meresahkan. Kenapa nggak cinta damai sih? Kan kita harus saling menghormati dan menghargai perbedaan," ungkap dia.
Dia yang juga anggota banzer NU di wilayahnya berpendapat bahwa semua agama dan keyakinan yang baik pasti mengajarkan perdamaian. Apalagi Islam yang diajarkan untuk menjadi rahmat bagi segenap alam.
"Semua agama dan kepercayaan yang baik pasti mengajarkan tentang cinta damai," terang dia.
Bagas mengaku baru tahu tentang ISIS sejak ada peristiwa teror bom yang ditayangkan televisi. Ia berharap agar kelompok ini segera ditindak oleh aparat berwenang.
"Saya belum lama tahu ISIS, bagi saya yang terpenting adalah menjaga kedamaian di Indonesia," pungkas dia.
Setuju dengan Bagas, mari kita menjaga perdamaian Indonesia dengan menghormati perbedaan yang ada. Karena kalau bukan kita anak muda, siapa lagi?
Cerita ini disampaikan oleh Bagas melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!
Recommended By Editor
- Tulis dua novel, Sigit impikan jadi novelis terkenal
- Sejak berhenti dari pekerjaan, Dwi rindu teman-temannya sekantor
- Perjuangan pemuda banting tulang nafkahi keluarganya ini bikin salut
- Trauma teror Sarinah, Khaliq jadi tak betah merantau di Jakarta
- Pertama naik gunung, pria ini kikuk salah kostum kayak mau ke mal