Brilio.net - Mendengar nama Nurnaningsih mungkin kurang familiar bagi kalangan muda masa kini, tapi buat generasi tahun 1950-1970-an nama Nurnaningsih begitu sangat populer di dunia jagad hiburan dan perfilman di tanah air.
Nurnaningsih adalah seorang bintang papan atas di eranya, dan memiliki banyak penggemar. Perempuan kelahiran Wonokromo, Surabaya 5 Desember 1925 ini menjadi sangat terkenal karena membuat kontroversi dengan berani beradegan setengah telanjang pada sebuah film yang berjudul Harimau Tjampa.
Heboh, pada era 1950-an Nurnaningsih menjadi bintang film Indonesia pertama yang berani melakukan adegan setengah telanjang tersebut, dan tentunya hal itu sesuatu yang sama sekali belum pernah dilakukan oleh bintang film yang lainnya.
Foto: Wikipedia
Sejak saat itu, ia menjadi pionir, simbol, dan pemuka bintang panas Indonesia atau Artis Bom Sex. Ketika banyak penggemarnya yang menyatakan prihatin dan kecewa atas adegan setengah bugilnya, dia berkilah bahwa aktingnya atas nama seni.
"Saya tidak akan memerosotkan kesenian, melainkan hendak melenyapkan pandangan-pandangan kolot yang masih terdapat dalam kesenian Indonesia," ujarnya kala itu sebagai pembelaan.
TRENDING NEWS:Luar biasa, kucing menolong sesama kucing korban ketabrak
Meski kontroversial, nama Nur masih laris di dunia film. Di tahun yang sama, ia bermain dalam film Kleting Kuning. Namun, kebanyakan filmnya sudah mulai diboikot di Kalimantan.
Karier Nur mulai surut tahun 1980-an. Perempuan asal Surabaya yang putus sekolah sejak kelas satu SMA itu mengembuskan napas terakhir pada 21 Maret 2004, pada usia 78 tahun.
Ada sebuah cerita menarik dari Nurnaningsih yang diungkap Adi Andojo, mantan hakim agung. Saat itu, Adi Andojo yang kuliah di Universitas Indonesia tinggal di asrama mahasiswa Pegangsaan Timur 17. Adi Andojo menceritakan hal ini dalam memoarnya berjudul Menyongsong dan Tunaikan Tugas Negara sampai Akhir. Saat itu, menjelang makan siang asrama tersebut sempat geger karena kedatangan Nurnaningsih. Kedatangannya rupanya mencari seorang penghuni yang juga pacarnya sambil menangis dan berguling-guling. "Suatu kesempatan baik bagi bagi penghuni lain untuk pegang-pegang dan mencolek-colek," tulis Adi Andojo.
Cerita tentang Nurnaningsih juga dibahas khusus oleh Denys Lombard dalam bukunya Nusa Jawa: Batas-batas Pembaratan. Menurut Lombard, kasus Nurnaningsih lah yang mengawali istilah pornografi sebagai padanan kata kecabulan. Salah satu semboyan Nurnaningsih disitir oleh Lombard yaitu, kalau mau maju, harus berani.
HOT HOT NEWS:
5 Artis top Indonesia yang meninggal di usia muda
Televisi bukan tempat pamer harta
Kisah Titin Sumarni, artis tercantik yang berakhir menyedihkan