Ditanam di Kapsul Waktu, ini harapan Presiden Jokowi di 2085

Brilio.net - Presiden Jokowi mengguratkan tulisan harapan untuk Indonesia 70 tahun mendatang dalam sebuah kertas Rabu(30/12). Tulisan itu dicatatkan Jokowi sendiri, meskipun ada juga tulisan yang dicoret. Di bagian paling bawah tulisan tersebut tertoreh tanda tangan Jokowi lengkap dengan lokasinya, yakni di Merauke. Dengan tinta berwarna biru, Jokowi menuliskan 'Impian Indonesia 2015-2085' yang berisi 7 poin yang dituliskan sendiri oleh Jokowi.

Jokowi memang tengah berada di Merauke meresmikan kapsul waktu yang berisi resolusi dan mimpi-mimpi dari rakyat untuk Indonesia mendatang. Tulisan tangan Jokowi itu dimasukan ke kapsul waktu yang akan dibuka 2085 mendatang.

Kapsul Waktu Impian Indonesia yang ditulis tangan oleh Presiden ini merupakan wadah sejarah berbentuk kapsul sebagai tempat menyimpan dokumen tulisan impian masyarakat dari setiap provinsi di Indonesia, yang diletakkan tahun 2015 dan dibuka tahun 2085. kapsul waktu ini telah mengumpulkan harapan dan impian seluruh anak bangsa, dari Nol Kilometer di Kota Sabang, sampai Kabupaten Merauke, di ujung timur Indonesia ini.

"Sumber daya manusia Indonesia yang kecerdasannya mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia," tulis Jokowi di tulisannya, yang dikutip brilio.net dari akun twitter resmi Sekretariat Kabinet @setkabgoid, Rabu (30/12).

Nah, untuk lebih jelasnya, berikut adalah 7 poin tulisan tangan Jokowi yang ada di akun twiter tersebut;

1. Sumber daya manusia Indonesia yang kecerdasannya mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia

2. Masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius, dan menjunjung nilai-nilai etika

3. Indonesia menjadi pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia

4. Masyarakat dan aparatur pemerintah yang bebas dari perilaku korupsi

5. Terbangunnya infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia

6. Indonesia menjadi negara yang mandiri dan paling berpengaruh di asia pasifik

7. Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia

Reporter: Irwan Khoiruddin dan Karina Ayu Pradita