Brilio.net - Para pecinta ayam goreng di tanah air pasti sangat familiar dengan nama rumah makan Ayam Goreng Suharti. Cabang dari rumah makan asli Jogja ini sudah tersebar di berbagai kota besar penjuru tanah air. Banyaknya cabang Ayam Goreng Suharti membuat cita rasanya sudah tidak perlu diragukan lagi.
Selain cita rasanya yang khas, Ayam Goreng Suharti juga sangat identik dengan logo yang menampilkan wajah Suharti yang bersanggul dan memakai kebaya. Tapi pernahkan Anda menjumpai rumah makan Ayam Goreng yang menggunakan nama Suharti tetapi mempunyai logo yang berbeda?
Selain Ayam Goreng Suharti dengan logo yang menampilkan wajah Suharti, ada lagi rumah makan ayam goreng yang juga menggunakan nama Suharti tetapi mempunyai logo yang berbeda. Ayam Goreng Suharti yang ini identik dengan warna kuning yang memasang gambar dua ayam dengan huruf S di tengahnya. Jika diperhatikan kedua logo tersebut lebih lanjut, Ayam Goreng Suharti dengan gambar Suharti berkebaya hanya menuliskan nama Suharti, sedangkan Ayam Goreng Suharti dengan gambar ayam terdapat kata Ny. Yang merupakan singkatang dari kata nyonya.
Menurut informasi yang dihimpun brilio.net, meski berlogo berbeda, dua Ayam Goreng Suhati tersebut sama-sama asli tetapi dikelola oleh orang yang berbeda. Kedua Ayam Goreng Suharti tersebut pun sejatinya ada hubungannya.
Ayam Goreng Suharti tanpa Ny. merupakan rumah makan yang dikelola langsung oleh Suharti. Sedangkan Ayam Goreng Ny. Suharti merupakan bisnis rumah makan yang dikelola oleh Bambang Sachlan.
Ayam goreng sana itu (Ayam Goreng Ny. Suharti) milik mantan suaminya Bu Suharti, anak-anaknya juga di situ, kata karyawan Ayam Goreng Suharti yang tak mau disebut namanya ketika ditemui brilio.net, Senin (23/2).
Sejatinya Suharti membangun bisnis rumah makan tersebut bersama sang suami, Bambang Sachlan. Keretakan rumah tangga keduanya yang menjadikan adanya dualisme Ayam Goreng Suharti. Seluruh aset rumah makan tersebut menjadi milik Bambang Sachlan karena memang semua atas nama Sachlan. Buntut dari perceraian tersebut, Suharti tak mendapatkan aset apa-apa.
Hingga akhirnya Suharti mencoba membangun lagi bisnisnya dengan nama yang sama tetapi menggunakan logo yang berbeda. Suharti menggunakan fotonya menjadi logo dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa rumah makan tersebut lah yang saat ini dia kelola.