Brilio.net - Setiap anak tentu memiliki keinginan untuk bermain dengan teman sebayanya. Bercanda gurau dan menghabiskan waktu seharian bersama temannya. Namun kebahagiaan itu tak bisa Eko rasakan saat ini.
Bocah yang duduk di bangku SD di Semarang, Jawa Tengah ini, terpaksa mengayuh sepedanya sepulang sekolah untuk menjajakan kerupuk untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Eko saban harinya berkeliling menggunakan sepeda dengan kardus penuh kerupuk makaroni. Dagangannya tersebut merupakan olahan ibu Eko, yang kini keadaannya tidak sehat lagi. Eko yang tinggal di kawasan Pedurungan ini terpaksa harus banting tulang mengais rupiah setelah ayahnya meninggal dunia.
Rabu (3/2), Ika Yulianti, salah seorang warga, terkagum melihat kerja keras bocah ini. Ia pun tertarik untuk menggali kisahnya. Eko menuturkan bahwa dirinya tak saban hari berkeliling jualan makaroni. Hanya ketika ibunya sehat dan kuat untuk membuatnya.
"Eko tinggal bersama Ibu dan adiknya yang masih berumur 2 tahun. Meski masih bocah SD, tapi pikirannya dewasa. Selain bisa memomong adiknya, dia juga melarang ibunya ikut berjualan keliling, karena khawatir ibunya sakitnya ginjalnya semakin parah," tulis Ika.
Dalam postingan di Facebooknya tersebut, Ika berharap saat ada orang yang melihat bocah tersebut, untuk sekiranya ada yang mau membeli dagangannya. Karena dengan begitu, Eko bisa tetap berjualan dan terjaga dari meminta-minta.
Semangat ya Dik! Baktimu pada orangtua akan terbalas.
Recommended By Editor
- Mulianya nenek ini, hasil jualan sayur disumbangkan ke kotak amal
- Kisah kru pesawat & penumpang yang kangen anaknya ini bikin haru...
- Cerita dokter senior Aryono, dedikasi profesinya bikin haru....
- Teddy Sutadi, perajin pisau yang produknya digunakan tentara AS, top!
- Suprapto, pilih mengajar di pulau kecil dibanding cari gaji besar