Brilio.net - Bukan hal yang harus diingatkan berulang kali, tapi setiap penumpang pesawat sudah seharusnya menyadari bahwa keamanan keselamatan penerbangan adalah hal utama. Kalau biasanya penumpang ramai mengeluhkan masalah keamanan dan keselamatan penerbangan yang tak dihiraukan pihak maskapai, kini ada sebuah pengalaman berbeda yang diunggah oleh pemilik akun Facebook Lukman Taufik Tri Hidayat.
Dalam postingan yang diunggah pada 11 Februari 2016 tersebut, Lukman menceritakan bahwa dirinya dan para penumpang Garuda Indonesia merasa kesal. Sebab pesawat yang membawanya ke Sumbawa harus kembali ke Lombok karena alasan cuaca buruk. Namun, para penumpang dibuat terdiam oleh pramugari yang berusaha menenangkan para penumpangnya, karena alasannya demi menjaga standar keamanan yang dimiliki oleh Garuda sendiri demi keselamatan penumpang.
WAJIB KAMU BACA JUGA: Kisah kru pesawat & penumpang yang kangen anaknya ini bikin haru
Status ini kemudian dibahas oleh netizen lainnya di akun Facebook Ficky A Hidajat dengan mengunggah kembali kutipan dari Lukman seperti berikut ini:
Kemarin, saya berencana pergi dari lombok ke sumbawa. Namun karna cuaca buruk, pesawat yg saya tumpangi dan hampir landing di sumbawa, harus kembali ke lombok. Cerita tak sampai disitu, namun saya lebih tertarik membahas customer service garuda di bandara lombok. Dia, dihujani makian karna penerbangan lain ke Bima turut dibatalkan karna cuaca buruk. Dalam kondisi ini, dia tetap tenang.
Dalam makian yg berbahasa bima disertai pertanyaan "kenapa garuda tidak mau terbang, padahal maskapai lain terbang", dengan tenang dan tegas doi menjawab "mohon maaf atas ketidaknyamanannya pak, tetapi kami tidak bisa menurunkan standar keamanan kami demi keselamatan penumpang. Jarak pandang saat ini hanya 4000m sedangkan kami punya standar paling tidak 5000m." Sontak jawaban tersebut membuat org yg mengerumuninya terdiam.
Lombok, 11 Februari 2016
Ficky A Hidajat sendiri juga menyertakan status yang bikin 'makjleb' dalam foto yang diunggahnya seperti ini:
Saat kita menetapkan standar, bukan pelanggan yg akhirnya memilih kita. Melainkan (standar) kita yang akhirnya menyaring siapa pelanggan terbaik untuk kita.
Tinggi atau rendah itu hanya masalah persepsi.
Tiap orang punya alasan masing-masing dalam menetapkannya.
Kuncinya : Jika percaya pada (kualitas) diri, maka ‘kuncilah’ agar standar itu selalu terjaga.
Good nite everyone!
Netizen juga ramai memberikan komentar dari kedua akun tersebut. Kebanyakan dari mereka 'angkat topi' untuk sang customer service (CS) Garuda karena solutif dan tetap bisa menenangkan para penumpang yang terlanjur kesal.
"Setuju. Salut kepada Garuda. Jangan ambil risiko yg tak perlu. Hal ini pernah saya alami ketika mereka menilai ada masalah dg landing gear. Mereka juga kasih solusi dg ganti pesawat maskapai lain. Tapi selanjutnya saya tetap percaya Garuda," tulis akun Budi Hikmat seperti dikutip brilio.net, Senin (15/2).
Nah, kalau menurut kamu gimana? Keren nggak, mbak CS Garuda ini?
Recommended By Editor
- Cantiknya Angkie Yudistia, penyandang disabilitas yang sukses jadi CEO
- Ide unik! Baju manula derita pikun ditempeli emblem identitas diri
- Rumah tak terpakai Liel mampu hasilkan pundi-pundi dolar, kok bisa?
- Mobil Presiden Jokowi mendadak berhenti di tengah perjalanan, kenapa?
- Wanita berbobot 100 kg ini mampu lakukan pose yoga tersulit, ajaib!
- Takut longsor & kekeringan, suku Baduy tak pernah tebang pohon hutan
- Eko bocah kelas 2 SD nafkahi ibu dan adiknya dengan berjualan kerupuk
- Mulianya nenek ini, hasil jualan sayur disumbangkan ke kotak amal
- Kisah nyata ini buktikan anak bisa depresi jika terlalu banyak belajar
- Pria ini jual semua koleksi lego Star Wars demi berobat kanker istri