Brilio.net - Band-band terkenal seperti Sheila on 7, Jikustik, hingga Letto pernah memakai produk Gitar Zainturi, gitar yang dikembangkan Hadi Waluyo. Selain itu, produknya juga pernah diekspor ke negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Autralia, Filipina, Malaysia, Thailand.

Kenapa Gitar Zainturi begitu akrab di kalangan musisi kenamaan Tanah Air, juga band-band indie, tak lepas dari kualitas yang diciptakan. Walaupun produk gitar dari brand terkenal saat ini sangat mudah dicari, tapi Gitar Zainturi tidak pernah kehilangan pelanggan.

Alasannya tentu saja karena kualitas gitar Zainturi. Kepada brilio.net, Senin (21/9), Hadi mengungkapkan kunci dari kualitas gitar garapannya, yaitu pada tonewood-nya. "Gitar-gitar impor memang berkualitas, tapi beberapa musisi tertentu lebih cocok dengan tonewood gitar Zainturi, terang Hadi.

Hadi mengatakan, untuk menciptakan gitar berkualitas memang tak mudah. Dari segi bahan, Hadi hanya menggunakan kayu dari pohon mahoni yang masih hidup yang belum pernah dipangkas pucuknya. Menurutnya, ketika pohon itu sudah pernah dipangkas pucuknya, kayunya jadi tidak bagus untuk dibikin gitar.

Gitar Zainturi, produk lokal yang tak kalah dengan brand kenamaan


Hadi pun selalu mencari sendiri pohon-pohon yang layak untuk dijadikan gitar. Tempatnya di Jogja dan kota-kota sekitarnya.

Dari segi yang lain, yakni teknik penggarapan. Hadi memiliki filosofi khusus, yakni "perkayuan Jawa kuno". Ia memaksudkan bahwa pengerjaan setiap gitarnya harus selalu mengikuti kebenaran. Kebenaran asal bahan, olah bahan, unsur, struktur, dan bentuknya," jelasnya. Prinsipnya, meskipun gitar itu dikerjakan secara sederhana namun dengan cara yang benar, termasuk kesungguhan hati, maka akan menghasilkan kualitas yang baik.

Hadi tetap melanggengkan kesederhanaan dalam menekuni pekerjaannya. Meskisejak tahun 1993 produksi gitarnya tidak pernah surut, namun kesederhanaan adalah kuncinya. Baginya, kesempatan untuk mengembangkan industrinya bukan sekadar menanamkan modal, tapi mempertahankan kualitas.

Dengan fasilitas yang ada, dirinya sudah merasa cukup untuk menghasilkan gitar-gitar terbaiknya. Hal itu terlukis dari nama Zainturi itu sendiri, yang merupakan bahasa Jawa kuno yang artinya langgeng.