Brilio.net - Jangan hanya menilai orang dari penampilan luarnya saja, begitulah bunyi pepatah kuno yang bijak itu. Sayangnya banyak orang yang belum benar-benar percaya akan kebenaran pepatah bijak tersebut. Buktinya masih saja banyak orang yang memandang sebelah mata orang-orang yang berpenampilan sederhana, namun begitu ramah dan sopan dengan orang-orang bernampilan rapi nan mewah.
Kejadian ini bukan isapan jempol belaka, Joe Patrick, pria yang tinggal di Karawang, Jawa Barat ini juga pernah mengalami kejadian tak mengenakkan dipandang sebelah mata akibat penampilannya yang sederhana. Patrick menceritakan kejadian tersebut bermula saat dirinya hendak membeli mobil di sebuah showroom mobil di Karawang Barat.
"Waktu itu saya disuruh adik saya yang kerja di Timika Papua untuk membeli mobil secara cash lalu mengirimnya ke sana," kata Patrick kepada brilio.net, Kamis (17/12).
BACA JUGA:
Gara-gara penampilannya, pria ini dicuekin saat akan beli mobil tunai
Kisah manajer dealer mobil meminta maaf kepada konsumen yang lusuh
Diabaikan pelayan karena penampilan 'miskin', pria ini borong HP mahal
Namun hanya karena Patrick memakai sandal jepit dan celana pendek, jangankan dilayani oleh pelayan showroom, dilirik saja tidak. Malah saat Patrick bertanya kepada salah seorang pegawai showroom tentang sebuah merek mobil malah dipanggilkan Security agar menemaninya mengobrol.
"Mas-mas pelayan itu malah pergi meninggalkan saya lalu kembali ngerumpi bersama teman-temannya sambil makan rujak," tutur Patrick.
Merasa diperlakukan sebelah mata para pelayan-pelayan showroom mobil tersebut, akhirnya Patrick pun kesal dan saking kesalnya ia mengeluarkan uang 350 juta yang ia bawa di tas yang ia bawa. Pelayan-pelayan di tempat tersebut pun bengong melihat setumpuk uang yang Patrick bawa.
"Saya bilang ke mereka, tadinya saya mau beli mobil di sini. Tapi karena mas-mas dan mbak-mbaknya memandang remeh, saya mending mencari shoowroom lain yang lebih sopan dengan pelanggan," kata Patrick menceritakan kekesalannya.
Patrick pun bergegas pergi meninggalkan showroom mobil tersebut. "Saya keluar meninggalkan mereka tapi dipanggil-panggil diajak masuk lagi. Pakai rayuan juga, sayangnya saya sudah terlanjur enggak mood lagi," pungkas Patrick dalam ceritanya.
Recommended By Editor
- Bocah usia 9 tahun ini membangun rumah untuk gelandangan
- Ibu ini tinggal di hutan Blitar berteman hewan liar
- Mbah Mujito menggelandang sebatang kara usai rumah & istrinya terbakar
- Kisah pilu sepasang kakek nenek, hidup di gubuk dalam kondisi sakit
- Dari Rp 20.000 pendapatannya, Namono gunakan Rp 15.000 bagi pendidikan
- Tinggal di gubug reyot pinggir kali, tiap hari keluarga Namono was-was