Brilio.net - Perang Suriah berimbas pada puluhan ribu warga mengungsi ke negara lainnya, di antaranya negara-negara di Eropa. Sayangnya keadaan mereka di penampungan sungguh memprihatinkan dan tidak jelas bagaimana nasib ke depannya. Banyak pengungsi menumpuk di berbagai tempat-tempat umum seperti stasiun atau terminal.

Di tengah kekacauan tersebut seorang ibu baru saja melahirkan bayi perempuan yang diberi nama Sadan yang dalam bahasa Inggris berarti "Shelter" atau penampungan. Bayi mungil tersebut lahir di Stasiun Budapest, Hungaria. Orangtua si bayi nyaris putus asa dan berharap bisa segera keluar dari kemelut ini dan dapat hidup tentram.

Dilansir dari dailymail, Kamis (3/9), tak hanya 'Shelter' yang lahir di tengah penampungan. Sehari sebelumnya lahir seorang bayi yang diberi nama Shems yang dalam bahasa Inggris berarti "Hope" atau cahaya dan harapan.

Bayi mungil itu baru berusia 4 hari dan dibungkus erat dengan selimut putih oleh kedua orangtuanya. Kisah pilu mengawali kelahiran bayi-bayi pengungsi ini. Mereka harus dilahirkan dalam stasiun bawah tanah yang sempit bersama pengungsi-pengungsi lainnya karena ambulans menolak membawa mereka.

Mereka yang berada di stasiun Budhapest merupakan pengungsi yang ingin naik kereta ke Jerman namun harus tertahan di sana setelah pemerintah Jerman bersikeras meminta dokumen-dokumen resmi.