Brilio.net - Hasil penelitian Kaspersky Indonesia mengungkap bahwa Indonesia berada di urutan ke-8 negara Asia Pasifik (APAC) yang paling rentan terhadap serangan siber. Sebagai contoh yang pernah terjadi adalah kasus yang menyerang mesin ATM yang disebut ATM Trojans, di mana para penjahat siber profesional mengambil uang cash tanpa menyentuh mesin ATM.
"Di APAC (Asia Pasifik) Indonesia menjadi target yang menjanjikan, tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga dari segi malware," kata Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia, Dony Koesmandarin, seperti dikutip brilio.net dari Antara, Selasa (1/12).
Lebih dari itu, menurut Dony saat ini serangan siber menyerang tidak hanya industri perbankan, namun juga sejumlah industri lainnya, termasuk perhotelan. Namun menurutnya saat ini, pemerintah seharusnya sudah semakin siap dengan adanya potensi-potensi akan serangan siber.
"Dari teman-teman yang membantu pemerintah, saya melihat pemerintah sudah concern. Salah satunya yang kita tahu dengan dibentuknya badan siber. Perusahaan-perusahaan juga sudah mulai concern dengan hal itu, karena mereka ada isu, ada masalah," ujar Dony.
"Karena bicara soal malware, lokasi tidak penting, tinggal menunggu waktu. Serangan siber bisa terjadi kapan saja di mana saja," tambah dia.