Brilio.net - Kamu pasti tahu dengan musik jazz, musik yang berkembang pada akhir abad ke-19 ini merupakan musik tradisional Amerika. Warga Afro-American di Amerika Selatan mulai mengembangkannya hingga awal abad ke-20, dan Indonesia pada tahun 1930-an mulai mengenal jazz yang di bawa oleh musisi-musisi Filipina. Secara perlahan musik jazz mulai dikenal di Indonesia.
Sejarah perkembangan pesat jazz hingga saat ini membuat Indonesia layak didapuk menjadi pusat jazz di Asia. Inilah 11 alasan Indonesia layak menjadi pusat Jazz Asia yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (28/10).
1. Jazz berkembang di Indonesia sudah sejak lama
Foto: muzic2000.blogspot.com
Perkembangan Jazz di Indonesia sudah sejak lama, setelah kehadiran puluhan musisi dari Belanda pada tahun 1948 maka muncul grup musik jazz baru yang beranggotakan musisi lokal, seperti Inskandar's Sextet. Lain pula di Surabaya yang tak mau ketinggalan, digawangi oleh Jack Lesmana dan berkembang hingga ke Bandung dengan hadirnya musisi-musisi andal.
2. Indonesia banyak melahirkan musisi jazz
Foto: Istimewa
Pada era akhir abad ke-19, puluhan musisi, penyanyi dan grup jazz lahir dan berkembang di beberapa kota di Indonesia. Di era modern, musisi jazz lebih kreatif dengan menggabungkan kombinasi antara musik jazz dengan genre lain. Beberapa artis yang terjun di jazz modern saat ini seperti Andien, Maliq & D'essentials, Tompi.
3. Anak muda Indonesia menggilai musik jazz
Foto: YouTube.com
Musik jazz saat ini tergolong musik yang cukup populer dan digandrungi banyak kalangan, terutama anak muda. Beberapa pertunjukan jazz seing diadakan di kampus-kampus di Indonesia, saat ini sangat gampang mendengar lagu-lagu dengan genre jazz diputar di tempat nongkrong seperti kafe-kafe yang mayoritas tempat kumpulnya anak muda. Komunitas jazz pun berkembang di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Denpasar.
4. Industri musik jazz semakin cerah
Foto: naufalizairaa.blogspot.com
Idang Rasjidi seorang musisi jazz senior yang terakhir mengeluarkan album studio pada 2005 mengapresiasi perkembangan jazz di Indonesia. Menurutnya sejak 15 tahun terakhir dunia jazz Indonesia sudah hebat sekali, terlebih saat ini sudah banyak anak muda yang bagus-bagus sehingga hal tersebut yang membuat industri jazz semakin cerah. Buktinya, banyak musisi jazz yang saat ini menjadi penyanyi favorit banyak masyarakat seperti Raisa, Tompi, Citra Scholastika, Sandhy Sandoro, dan Indra Lesmana.
5. Pertunjukan jazz merata di beberapa kota di Indonesia
Foto: www.bali-indonesia.com
Pertunjukan musik jazz di Indonesia sangat sering diadakan di beberapa kota di Indonesia, beberapa hari lalu Kenny G, Tompi dan Isyana Sarasvati baru tampil di ajang Prambanan Jazz International Music Festival 2015. Beberapa acara pertunjukan jazz tersebar di berbagai kota di Indonesia, seperti Jazz Market by the Sea Tanjung Benoa, Bali, Maratua Jazz & Dive Fiesta Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, NgayogJazz, Sleman Jogja.
6. Jazz Goes To Campus sejak tahun 70-an
Foto: debbyliana.blogspot.com
Jazz Goes To Campus (JGTC) adalah rangkaian acara tahunan bertema musik jazz—dengan puncak acara festival musik jazz di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) yang diprakarsai oleh Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi UI. Kegiatan ini berlangsung sejak tahun 1978, satu tahun setelah dimulainya festival jazz tertua di dunia, North Sea Jazz Festival, dan diklaim sebagai festival jazz tertua di Indonesia. Bersama dengan Jakarta International Java Jazz Festival, Jazz Goes to Campus menjadi tolak ukur industri musik Jazz di Indonesia.
7. Hadirnya musisi dunia di ajang Java Jazz Festival 2015
Foto: www.spdi.eu
Java Jazz Festival mulai menarik musisi dunia untuk datang ke Indonesia. Acara jazz terbesar tahunan yang di gelar Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta pada awal bulan maret lalu berhasil mendatangkan beberapa musisi dunia seperti Christina Perri, Jessi J, Chris Botti, Chaka Khan, dan Kenny Lattimore.
8. Jazz mulai merambah daerah-daerah terpencil
Foto: YouTube.com
Beberapa tahun terakhir, pertunjukan jazz mulai ramai diadakan di beberapa tempat spesial dan tak biasa. Yup, pertunjukan jazz mulai diadakan di lokasi yang terletak di atas pegunungan seperti Jazz Gunung di Cemoro Lawang, Probolinggo; Jazz Ijen di Sempol, Bondowoso, Jawa Timur; Jazz Atas Awan di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Tak ayal, musik jazz semakin mendapatkan tempat di tengah masyarakat.
9. Eksistensi Java Jazz International Festival
Foto: javafestivalproduction.com
Dengan adanya Java Jazz, pandangan orang yang beranggapan bahwa jazz adalah musik eksklusif dan hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu saja terpatahkan. Festival yang rutin diadakan tiap bulan maret ini diakui sebagai salah satu festival jazz terbesar di dunia. Pada tahun 2013, YouTube menempatkan Java Jazz diperingkat keempat live streaming yang paling banyak ditonton.
10. Festival musik jazz berkembang pesat
Foto: bersabda.com
Beny Likumahuwa menilai perkembangan musik Jazz di Indonesia saat ini sangat pesat dan sangat bagus, terbukti dengan banyaknya festival musik jazz di Indonesia. Menurut musisi jazz kawakan tersebut, sekarang banyak sekali festival-festival musik jazz, seperti JakJazz, Java Jazz, Sumatera Jazz, di mana-mana ada. Ini menjadikan musik jazz berkembang, karena semakin banyak penonton semakin banyak musisi yang tertantang membuat musik.
11. Konser jazz di atas bus
Foto: MLDSpot
Pentas musik jazz yang satu ini sangat unik tapi ciamik, ringkas namun tetap berkelas. Konser jazz dengan instrumen lengkap dilangsungkan di atas panggung yang didesain khusus dari bis. Event yang bernama MLDSPOT Stage Bus Jazz Tour 2015 ini digelar di 32 lokasi dari berbagai kota di Jawa dan Bali dalam kurun September-November. Musisi yang rutin tampil adalah Mp3Trio sedangkan untuk pengisi di tiap daerahnya berganti-ganti, mulai dari Syaharani, Sandhy Sandoro, Indra Lesmana, Tompi, dan musisi jazz kenamaan Indonesia lainnya. Dengan konsep yang unik ini, para pecinta musik jazz diharapkan bisa merasa lebih dekat dengan para performer dan menikmati pertujukan dari dekat.