Brilio.net - Kulit manggis akhir-akhir ini jadi bahan perbincangan banyak orang karena khasiatnya bagi kesehatan. Tapi tahukah kamu, kulit manggis juga punya khasiat sebagai pemurni emas dan perak? Adalah Agustiwandina, sarjana Kimia lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yang berhasil melakukan penelitian ini.
Ngetrennya kulit manggis menjadi inspirasi bagi Agustiwandina untuk membuat sesuatu yang berbeda dari kulit manggis ini. Berbekal materi kuliahnya, dia berniat menjadikan kulit manggis untuk memurnikan emas dan perak dari campuran logam limbah alat elektronik.
Kulit manggis dan emas
"Kan katanya kulit manggis itu antioksidan. Berarti punya sifat reduktif yaitu mereduksi ion dari suatu larutan ke bentuk logam. Sifat itu yang dimanfaatkan," tutur gadis yang sering dipanggil Dina kepada brilio.net belum lama ini.
Dibantu empat temannya, Dina mencoba membuktikan asumsinya dengan mencampurkan larutan emas dan perak dengan larutan ekstrak kulit manggis. Ternyata emas dan perak mengendap di dasar larutan.
Mereka juga mencoba untuk mempergunakan ampas dari ekstrak kulit manggis. Hasilnya jauh lebih baik. Emas dan perak dapat terlihat jelas memisah dari logam lainnya.
"Kalau kita pakai ampasnya malah lebih untung. Pabrik obat herbal tetap bisa jalan, dan kitanya juga bisa menggunakan ampas dari hasil produksi mereka. Semua diuntungkan. Dampaknya ke lingkungan juga baik, tidak ada limbah yang dihasilkan nantinya," kata gadis berkerudung itu.
Agustiwandina
Uniknya lagi, kulit manggis ini hanya bisa memurnikan logam mulia berupa emas dan perak saja. Kok bisa? Ya, karena emas dan perak memiliki potensial reduksi yang tinggi. Akibatnya, mudah diikat oleh kulit manggis yang sifatnya reduktif.
Setelah diikat, emas dan perak yang tadinya berbentuk larutan diubah menjadi logam padat. Kemudian untuk memisahkannya, dilakukan penyaringan. Padatan yang tersaring sudah bisa dipastikan adalah emas dan perak yang menempel dengan kulit manggis. Sedangkan larutan sisanya adalah logam lain.
Emas sebelum furnace
Meskipun sudah terpisah dari logam lain, prosesnya belum berakhir. Kulit manggis yang menempel tadi harus dihilangkan dengan dipanaskan, yang disebut dengan proses furnace. Ketika proses terakhir ini dilakukan, emas dan peraknya enggak bakalan ikut lenyap. Inilah keistimewaan kedua logam mulia itu, tidak akan berubah bentuk ataupun lenyap dengan pemanasan. Setelah semua kulit manggisnya hilang, maka yang ada tinggal bubuk murni emas.
Recommended By Editor
- Mahasiswa ITS bikin game sejarah kemerdekaan, Brilio!
- Gelombang air laut bisa hasilkan listrik tanpa generator, ini caranya
- Es krim unik untuk penderita diabetes
- ATiNEC, aplikasi pendeteksi sifat manusia karya mahasiswa Indonesia
- Mahasiswa Unbraw ciptakan kaus kaki herbal anti bau dan bakteri
- Pertama di Indonesia, mobil listrik berbasis Android buatan mahasiswa
- Kulit pisang jangan dibuang, bisa dibikin nugget dan tentu menyehatkan
- Luar biasa, aplikasi pembelajaran sejarah ini hanya dibuat 4 bulan
- Keren, aplikasi inovatif ini bikin belajar sejarah menyenangkan
- Mahasiswa UNY ubah kulit kakao jadi penurun emisi gas kendaraan
- Para mahasiswa ini ciptakan alat pencetak geplak otomatis, brilio!
- Dengan alat ini, menanam kedelai semudah mendorong troli belanja
- Gas melon langka? Tenang, I-Clouder bisa jadi alternatifnya
- ECO WASH, laundry ramah lingkungan ala mahasiswa bayarnya pakai sampah
- Agos, kompor otomatis mahasiswa UGM, memasak pun lebih aman
- Mahasiswa UGM ciptakan aplikasi pelaporan jalan rusak, inovatif!
- Keren, mahasiswa ITS ciptakan gelas yang bisa awet dingin tanpa es
- Pepatis, siap bantu lipat baju kamu dalam 5 detik
- Mahasiswa ITS buat obat luka bakar dari kulit pisang dan kamboja