Brilio.net - Jangan heran jika kamu mengunjungi Kota Tarakan, Kalimantan Utara bakal sulit menemukan makanan ringan produk Indonesia. Sebaliknya, di seluruh pasar yang ada di Tarakan dibanjiri produk-produk buatan Malaysia.
Selain karena lebih nikmat, produk Malaysia dijual dengan harga yang jauh lebih murah. Misalnya, untuk produk susu cokelat ukuran 2 kilogram (kg) dijual dengan harga Rp 70 ribu. Sementara produk Indonesia dengan ukuran yang sama dijual dengan harga Rp 150 ribu. Tak heran jika produk Malaysia lebih laris dibanding produk negeri sendiri.
Mahalnya harga jual produk Indonesia di Tarakan disebabkan biaya angkut dari Pulau Jawa yang cukup mahal. Ditambah lagi, selama ini proses dwelling time (waktu bongkar muat) yang cukup lama. Hal ini menyuburkan praktik "pungutan liar" untuk mempercepat proses bongkar muat tersebut.
Dampaknya, harga-harga produk Indonesia semakin mahal di pasar. Sementara untuk produk-produk Malaysia lebih banyak melalui pelabuhan-pelabuhan kecil atau pelabuhan rakyat.
Kalau sudah begini, bagaimana masyarakat Indonesia bisa mencintai produk dalam negeri, ketika barang-barang negeri tetangga justru lebih murah dan berkualitas.
Recommended By Editor
- Lebih murah dan mudah, alasan warga perbatasan beli produk Malaysia
- Cerita Firdaus, guru di Kalimantan: Murid saya bolos karena berburu
- Perjuangan Firdaus, 2 hari tempuh terjalnya sungai demi tugas mengajar
- Cerita Ibnu Fajar rela kuliah 2 jurusan demi ikut Indonesia Mengajar
- Empat mahasiswa ini rintis Kantin Kejujuran di kampusnya, joss!
- Para PSK ini diberi pelatihan jurnalistik oleh mahasiswa UMY, hebat!