Brilio.net - Sebuah status tentang anak penyandang tuna grahita, yang bikin tersentuh semua orang yang membacanya diunggah pengguna Facebook Yohanes Pakdjo, pengasuh di Panti Karya yang berdomisili di Yogyakarta. Dalam status itu, Yohanes menceritakan tentang Cahyono, anak tuna grahita yang 'dibuang' orangtuanya di Kebun Binatang Gembira Loka beberapa tahun lalu. Dia mengaku rindu kepada orangtuanya meski telah tega menelantarkannya.

Menurutnya, Cahyono selalu sibuk bermain handphone rusak hingga membuatnya malas beraktivitas. Tapi, meski handphone itu sudah berkali-kali disita Yohanes tetap saja tak beranjak dari kemalasannya.

"Kalau sudah mainan keypad handphone ini maka semua jadwal belajarnya kacau balau. Setelah berbagai upaya gagal kulakukan agar Cahyono mau beraktivitas secara normal nggak berhasil, akhirnya handphonenya kukembalikan sambil kutanya: 'Henpon rusak kwi meh tok nggo opo le? (handphone rusak itu mau buat apa anakku?)," tulis Yohanes dikutip brilio.net, Kamis (24/3).

Cahyono HP  2016 brilio.net

Ditanya seperti itu, Cahyono hanya menjawab dengan bahasa isyarat bahwa dirinya ingin menelepon. "Mau buat telpon siapa sih, orang HP-nya saja rusak gitu," sahut Yohanes

Kali ini jawaban dari Cahyono sungguh bikin Yohanes trenyuh. Saat itu Cahyono mengatakan dengan bahasa isyarat ingin menelepon bapak dan ibunya.

"Nggak jadi marah aku kali ini mengetahui jawabannya, sebab sampai hari ini pun kami yang mendampinginya nggak tahu bagaimana mencari orangtuanya. Sebab beberapa tahun yang lalu Cahyono kecil ini 'ditinggal' oleh keluarganya di Kebun Binatang Gembira Loka, dan karena dicari beberapa lama tak ada yang mengaku kehilangan anak ini, akhirnya Cahyono bersama kami hingga saat ini," lanjut Yohanes.

Ya, Cahyono kecil sekarang sudah dewasa. Seperti halnya anak lainnya, ia rindu kedua orangtuanya meski disia-siakan.