Brilio.net - Banyak anggapan anak muda itu hanya bisa bersenang-senang. Kalaupun mereka bekerja, kembali lagi uangnya digunakan untuk kesenangan pribadi. Tapi tampaknya hal itu tidak berlaku pada sosok Muhammad Imron.

Pria yang baru saja menyelesaikan studinya di Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang ini adalah pemilik kedai makan yang dia buka bersama dua rekannya. Lalu, apa bedanya kedai milik Imron ini dengan kedai-kedai lainnya? Keistimewaan kedai ini adalah ada program sedekah dalam usahanya.

"Kami ada program Jumat berbagi. Jadi tiap hari Jumat untuk menu sate ayam, pembeli dapat membayar seikhlasnya di kotak yang sudah kami sediakan," cerita Imron pada brilio.net Senin (14/9).

Imron juga bercerita konsep Jumat Berbagi yang dia terapkan dalam usahanya tersebut berlandaskan pada ilmu dan juga keyakinannya selama ini. Dia mengatakan bahwa dalam Al-Qur'an maupun Hadits ada Tuhan telah menjanjikan rahmat dan rezeki bagi siapa saja yang bersedekah. Dari situlah kemudian Imron memiliki niat membuka usaha sekaligus mendapat rahmat Allah.

"Awalnya banyak yang komentar kok berani bikin konsep bayar seikhlasnya, tapi ya saya yakin aja sih kalau usaha dirahmati Allah ya Insya Allah jauh dari bangkrut," tambah pria asal daerah Gondanglegi, Malang.

Pria 26 tahun ini juga menambahkan bahwa kedainya justru ramai dikunjungi pembeli pada hari Jumat dan tidak pernah rugi saat dihitung pendapatan hariannya, terutama saat Jumat.