Brilio.net - Bayangin, gimana perasaanmu waktu kamu ngajak kencan pacar kamu, kamu sudah capek-capek siapin surprise, lalu tiba-tiba setelah makan malam, dia ngomong, "Kita putus aja ya? kamu terlalu baik buat aku..." Sakiiiittt hati abang, dek, kalo adek ngomong gitu.
Mari kita sama-sama saling menundukkan kepala buat saudara-saudara kita yang sering banget diputusin dengan pahit kayak gini. Semoga arwahnya nggak gentayangan di pohon tomat.
Ya Kalau dipikir-pikir, cewek di dunia ini pasti pengen kan punya pacar yang penyayang, baik, sabar, pengertian, dan semua sifat oh-so-sweet yang udah jadi satu paket sama 'terlalu baik' itu. Tapi kenapa cowok baik sering di-PHP-in?
Buat cewek, punya cowok terlalu baik adalah anugerah terindah. Tapi yang namanya lurus-lurus aja itu so yesterday banget, guys. Bosenin.
Jadi misalnya, kamu cinta sama dia, dan dia, si cowok terlalu baik itu juga cinta sama kamu, terus masalah selesai gitu? Apa itu bisa bikin kamu sama dia happily ever after kayak cerita di dongeng-dongeng? Of course no!
Untuk punya hubungan yang langgeng, nggak cuma butuh, "eh aku cinta kamu, kamu juga cinta aku kan? kita pasti bakal jadi pasangan yang paling berbahagia abad ini". Ah, itu mah bullshit! Cinta itu juga butuh tantangan buat menguji seberapa tahan bantingkah hubungan kalian berdua. Aih!
Orang yang terlalu baik, bukan berarti orang yang tepat. Catet!
Pernah nggak kamu punya pacar yang terlalu baik? Nggak pernah melakukan kesalahan, nggak pernah berantem, selalu nurut, kamu minta apa saja dikasih. Kemana-mana dianterin, makan dibawain. Nah, kalo segala sesuatu bisa kamu dapatkan dengan mudah, mau cari apalagi? Nggak ada. Nggak menarik. Udah itu aja.
Ketika kamu bosan, apa kamu bisa meluk dia tanpa cinta? Atau kamu malah merasa kasihan dan nggak enak hati karena dia sudah sebegitu tulus mencintai kamu? Sakit, kak. Sakiiittt!!
Nggak ada yang lebih menyedihkan buat pasangan yang memaksakan diri bertahan padahal udah nggak ada perasaan apa-apa lagi. Nggak adil kan, kalau yang satunya berjuang untuk mempertahankan, eh yang satunya sudah bosan setengah mati. Terus mesti gimana? Ya diakhiri.
Segala hal selalu ada risiko. Apapun itu. Mungkin dia akan kecewa, patah hati, bahkan membencimu seumur hidupnya. Dan itu bisa jadi harga yang mahal yang mesti kamu bayar. Itu sebenarnya adalah cara terbaik untuk membebaskan kalian untuk menjelajahi hubungan yang baru dan peluang yang lebih baik untuk mendapatkan orang yang tepat.
Jangan pernah takut untuk jujur. Jangan juga takut untuk bilang, "maaf, kamu bukan yang terbaik buat aku". Sulit untuk bisa diterima, tapi pergi adalah hal paling baik yang bisa kamu lakukan.
Because a girl loves a naughty boy who do good only to her. A boy loves a good girl who is being naughty to him.