Brilio.net - Jogja, kota yang satu ini memang terkenal dengan wisata budayanya. Tidak heran banyak wisatawan mancanegara yang mengunjungi Jogja untuk menikmati keindahan budaya tradisionalnya. Banyaknya wisatawan yang datang tentu menguntungkan masyarakat sekitar yang mencari rezeki dari sektor pariwisata ini. Contohnya para tukang becak yang setiap hari mangkal, menunggu wisatawan menggunakan jasa mereka untuk menyusuri sudut Jogja.
Salah satunya adalah Wandi (53), pria asal Gunungkidul ini sudah puluhan tahun bekerja sebagai tukang becak yang kesehariannya mangkal di kawasan Stasiun Tugu, Yogyakarta. Namun yang menarik, Wandi berbeda dengan tukang becak lainnya yang mangkal di sana. Ayah dua anak tersebut cukup jago berbahasa Inggris. Sehingga ketika ada pelanggan bule, maka tukang becak lainnya akan meminta Wandi untuk mengantarkan turis bule tersebut.
"Awalnya saya suka kasihan kalau lihat bule kebingungan, sementara tukang becak lainnya juga sama bingungnya. Sama-sama ndak ngerti, dari situ saya belajar sedikit-sedikit. Awalnya ya cuma bisa 'yes' 'no' sama 'money'," ujarnya sambil tertawa kepada brilio.net, Senin (11/8)
Wandi yang siang itu sedang menunggu pelanggan terlihat sumingrah menceritakan prosesnya belajar Bahasa Inggris. Wandi hanya belajar otodidak, keberaniannya mengambil pelanggan bule sedikit demi sedikit juga menambah perbendaharaan Bahasa Inggrisnya.
"Dulu pas awal-awal saya malah bawa kamus kecil itu, nanti kalau bingung bisa lihat kamus atau pas ngaso bisa baca-baca. Dulu saya juga diajari anak saya, zaman dia masih kuliah di Teknik Elektro UGM. Sekarang anaknya sudah kerja di Indramayu," jelasnya lagi.
Biasanya pelanggan Wandi adalah turis asing yang baru saja turun dari kereta, umumnya pertama kali mereka akan minta diantar ke hotel. Tidak jarang juga, karena jagonya berbahasa Inggris Wandi sering dicharter untuk mengantarkan bule tersebut selama liburan di Jogja.
Siang itu Wandi membuktikan keahliannya saat sepasang bule kebingungan mencari transportasi menuju hotel. Tanpa ragu-ragu Wandi langsung menawarkan jasanya, dia bahkan tampak sangat fasih dalam tawar menawar harga. Ketika sudah ada kesepakatan harga, dia langsung beranjak mengantarkan pelanggannya.
Wah, keren ya Pak Wandi!
Recommended By Editor
- Potret para tukang becak tertidur di tengah kerasnya perjuangan mereka
- Tukang becak di Solo lebih 'terhormat' daripada ojek, ada 7.000 becak
- Tanpa digaji, tukang becak ini tengah malam tambal jalan berlubang
- Kisah Sarwidi, tukang becak yang jadi eksportir batik pewarna alam
- Wiwin, rancang becak listrik untuk tukang becak lanjut usia, keren!
- True Story: Kisah tukang becak tolak pelanggan demi jamaah subuh
- Tak rela tukang becak masuk angin, mahasiswa UGM bagikan 100 jas hujan