Brilio.net - Sejak matahari terbit hingga terbenam, Sugito (80), menjajakan es tape dengan gerobak sederhana. Tanpa alas kaki dia berjalan dari tempat tinggal sementaranya di daerah Bintaran, Jogja, menuju lokasi jualan di depan Puro Pakualaman, Jogja.
Meski usianya sudah renta, semangatnya untuk mencari uang masih sangat tinggi. "Saya kalau gak jualan mau makan apa, hidup sekarang susah kalau gak kerja keras," ujar Sugito kepada brilio.net, Jumat (24/4).
Sugito telah 30 tahun bekerja sebagai penjual es tape hasil racikannya sendiri. Selama berdagang, dia tinggal jauh dari keluarga di Gunung Kidul, DIY. Sekali seminggu jika ada penghasilan lebih dia akan pulang ke rumah. Di Jogja dia tinggal bersama seorang teman. "Pulangnya kalau ada uang untuk pulang, sekali pulang bisa Rp 40 ribu, lumayan mahal untuk saya," lanjutnya.
Diakui Sugito, berjualan es yang terbuat dari air, tape ubi dan es batu itu menjadi tumpuan penghasilan utamanya. Saat malam hari, dia membuat tape dan menyiapkan es batu. Subuh hari dia mulai memarut es batu dan menyiapakan segala perlengkapan jualannya.
Bagi Sugito, tanggung jawabnya sebagai seorang ayah dan suami, membuatnya tidak berhenti bekerja keras. Meski dia agak kecewa saat tidak bisa membiayai anaknya untuk pendidikan yang lebih tinggi lagi, tapi dia sudah berusaha dengan sekuat tenaga menjadi ayah yang terbaik untuk anak-anaknya.
Meski pekerjaan ini menjadi tumpuan ekonomi keluarganya, bukan berarti peghasilan dari jualan es tape ini besar. Bahkan, jika musim hujan, dia bisa tidak mendapatkan penghasilan sepeser pun. "Kalau musim panas masih lumayan, tapi pernah musim hujan, saya tidak mendapatkan sepeserpun dan semua tape harus saya buang, tapi gimana lagi," cerita Sugito.
Di usianya yang sudah mencapai 80 tahun, sempat membuatnya berpikir untuk beristirahat saja, namun kehidupan yang memerlukan biaya membuatnya tetap harus bekerja. "Yang penting kerja dulu, hasilnya mesti gusti Allah bantu," tuturnya.
Ketekunan Sugito bekerja merupakan inspirasi bagi kita semua. Kamu masih mengeluhkan uang jajan yang kurang atau ngeluh karena belum ganti gadget terbaru? Pikir lagi, ada orang-orang di luar sana yang hidupnya tidak mudah, tapi tidak mengeluh dan tidak menyerah.