Brilio.net - Namaku Khairul Badmi (20), asal Lhoksukon, Aceh Utara. Orang-orang biasa memanggilku Badmi. Kini aku sedang menempuh studi di Universitas Malikussaleh (UNIMAL) Lhokseumawe, Aceh Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Aku ingin bercerita tentang mereka, pahlawan dalam hidupku.

Ayahku bekerja sebagai buruh tani dan ibuku sebagai ibu rumah tangga. Aku anak ke-6 dari tujuh bersaudara. Awalnya tak ada masalah untuk biaya pendidikanku, hingga tiba saat aku lulus dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Matangkuli pada tahun 2014. Seperti anak lulus SMA lainnya, aku tentu sangat ingin melanjutkan kuliah. Orangtuaku berkata bahwa mereka tak memiliki cukup uang untuk membiayai kuliahku. Keinginanku untuk sekolah sangat tinggi, aku putar otak cari jalan agar tetap bisa kuliah.

Keinginanku terkabul aku lolos beasiswa bidikmisi di sekolah. Namun, perjuanganku masih belum selesai. Jarak kampus dengan rumah berkisar sekitar 40 km dan kebetulan aku tak memiliki 'kereta' (sebutan untuk sepeda motor).

September 2014 ketika awal masuk kuliah, salah seorang abangku memberikan sepeda motor untukku. Tentu saja aku senang karena bisa kuliah tanpa kendala transportasi. Oh iya, abangku ini punya kios di kota kami. Aku kerap membantunya berjualan, hasilnya aku kumpulkan untuk keperluan sekolahku. Sekarang selepas kuliah aku pasti membantu abangku berjualan.

Semasa sekolah aku selalu mendapatkan beasiswa sehingga tak harus putus sekolah seperti saudara-saudaraku yang lain. Di keluargaku hanya aku saja yang bisa berhasil menempuh pendidikan sampai bangku kuliah, bahkan aku juga bercita-cita ingin mendapatkan beasiswa S2 ke luar negeri setelah lulus nanti.

Di usia kedua orangtuaku yang sudah menginjak setengah abad lebih, aku sangat ingin sukses dan bisa membahagiakan mereka. Aku masih merasa sedih setiap mengingat tangisan mamakku seraya berkata bahwa beliau tak bisa membiayai aku kuliah.

Aku bercita-cita ingin menjadi pegawai kantoran atau bank. Aku ingin membalas jasa para pahlawan yang berjasa dalam hidupku hingga aku bisa seperti sekarang. Kedua orangtuaku yang senantiasa mendukung dan mendoakanku. Juga abangku, Jalaludin (30) yang sudah berkorban materi hingga aku bisa melanjutkan pendidikanku di bangku kuliah.

Siapa saja bisa jadi pahlawan dalam hidupnya. Kamu juga punya cerita tentang pahlawan? Ayo ceritakan pada kami, siapa tahu kisahmu menginspirasi banyak orang.

Cerita ini disampaikan Khairul Badmi melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!