Brilio.net - Pernahkah kamu bermain bersama anak panti asuhan atau barangkali memberikan sumbangan? Sosok pria ini layak ditiru dalam hal kepeduliannya terhadap anak yatim piatu.
Adalah Hafidh Arrazi (24) pemuda asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pemuda yang peduli dengan keberadaan anak yatim dan dhuafa di panti asuhan. Menurut mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Jogja ini, kepeduliannya ini berawal dari kebiasan main ke panti asuhan. Menurutnya banyak donatur yang ingin berbagi langsung dengan anak yatim dan dhuafa, tapi tidak tahu cara melakukannya, seperti bermain bersama ke tempat rekreasi.
Akhirnya pada April 2013 Hafidh mendirikan komunitas JAB (Jogja Ayo Berbagi) dengan berbagai program dan agenda yang rutin setiap minggunya. Seperti #WeekendPanti dengan visi memfasilitasi masyarakat yang punya keinginan berkunjung ke panti asuhan, namun terkendala oleh minimnya informasi. "Sangat berkesan sekali ketika bertemu dengan seorang keluarga dhuafa yang cacat," kata Hafidh kepada brilio.net, Selasa (24/3).
Kepedulian Hafidh kepada para yatim piatu dan dhuafa begitu tinggi serta patut diacungi jempol. Komunitas dengan tagline Satu Sedekah untuk Seribu Berkah dirintisnya ketika masih berumur 21 tahun. "Mengunjungi panti asuhan pada akhirnya bisa mendapatkan banyak saudara," tambahnya.
Menurutnya momen yang dia dapatkan sangat berkesan, banyak anak-anak panti asuhan yang tidak seberuntung anak lainnya. JAB (Jogja Ayo Berbagi) memberikan solusi sebagai jembatan bagi para donatur untuk berbagi langsung dengan mengikuti agenda yang telah dibuat oleh komunitas JAB di jogjaayoberbagi.org.
Agenda terdekat JAB (Jogja Ayo Berbagi) belajar bersama 25 orang anak yatim piatu Al Barokah pada tanggal 5 April 2015 yang akan mengambil lokasi di Kebun Binatang Gembira Loka.