Brilio.net - Kasih ibu tak terhingga sepanjang masa. Mungkin ungkapan itulah yang cocok untuk menggambarkan peristiwa haru seorang ibu yang mengidap gangguan jiwa dan tak punya tempat tinggal bersikukuh merawat dan tak mau pisah dengan bayi yang baru dilahirkannya. BACA JUGA: Derita Nur, bayi meninggal di kandungan & tak didampingi suami
Ibu yang tak diketahui identitasnya itu ditemukan di gubuk tengah persawahan dalam kondisi lemah sehabis melahirkan anaknya di Desa Sendang, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Awalnya masyarakat setempat merasa iba dengan adanya orang dengan gangguan jiwa yang melahirkan bayi di sebuah gubug. Beberapa orang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian dan ditindaklanjuti dengan mengirim petugas kesehatan bernama Nurnaini dari Puskesmas Konawe.
Hal itu diketahui dari postingan pengguna Facebook bernama Muhammad Arfan yang mengunggah foto-foto dan keterangan terkait peristiwa itu di berandanya.
"Seorang wanita yg menderita gangguan jiwa melahirkan di pinggir pematang sawah dn di temukan bu nurnaini petugas puskesmas. masyaallah ibu yg gila ini masih ingin merawat n tidak ingin di pisahkan dng bayinya," begitu tulis Arfan dalam keterangan yang diunggahnya beberapa waktu lalu di Facebook.
Tak ayal, peristiwa itupun mendapat banyak simpati dari masyarakat. Selain dibagikan lebih dari 22 ribu pengguna Facebook, di kolom komentar pun banyak netizen yang mengungkapkan kekagumannya. Bahkan beberapa orang siap untuk mengadopsi bayi mungil hasil hubungan si ibu penderita gangguan jiwa dengan orang yang tidak diketahui identitasnya tersebut.
"Untuk yang ingin mengadopsi bayi tersebut bisa ditanyakan ke Puskesmas atau kepolisian setempat," terang Arfan menjawab pertanyaan tentang kemungkinan mengadopsi bayi dari para netizen.
BERIKUT FOTO-FOTO PERISTIWA MENGHARUKAN ITU, DIKUTIP BRILIO.NET DARI AKUN FACEBOOK MUHAMMAD ARFAN, SELASA (1/3), KLIK NEXT....
1. Kondisi bayi sebelum dibersihkan.
2. Si Ibu dengan lembut membuai bayinya.
3. Ibu dan anaknya.
4. Saat dibawa oleh petugas kesehatan dan warga setempat.
5. Petugas kesehatan bersama ibu dan anak bayi.