Brilio.net - Tahun 1963, Indonesia meluncurkan dua roket dari Pantai Sanden, Bantul, DI Yogyakarta. Keduanya adalah roket yang istimewa karena karya pertama anak bangsa. Roket itu adalah Gama IIA dan IIB berkekuatan 1.000 pond bahan bakar padat bikinan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).
Membanggakan sekaligus inspiratif. Karenanya, prestasi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan Presiden Soekarno pada waktu itu.
Mungkin kamu lupa atau bahkan belum tahu cerita itu. Tapi, sejarah mencatatnya dan kamu bisa mempelajarinya.
Pembuatan roket ini terinspirasi oleh Uni Soviet atas keberhasilannya meluncurkan Sputnik I pada tahun 1957. Sejak itu sekitar 50 mahasiswa jurusan Teknik Sipil, Teknik Kimia dan MIPA UGM membentuk Perkumpulan Roket Mahasiswa Indonesia (PRMI). Tampil sebagai ketuanya Tanjung Musanto dan beberapa anggota yang sangat aktif Widodo, Suwanto, Harry Johannes, dan Ipeng Priyadi.
Untuk mendukung eksperimen yang dilakukan, diadakan pencarian dana baik ke Bappenas hingga Kementerian Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan. Akhirnya pada tahun 1963 roket impian mahasiswa sukses diluncurkan dengan kecepatan hingga 2 mach atau setara dua kali kecepatan suara.
Ini replika roket Gama II dan Gama IIB, roket pertama Indonesia bikinan anak UGM, Kata Yudha (27), edukator di Museum UGM, Bulaksumur Blok D 6-7 kepada brilio.net.
Prestasi ini mendapatkan apresiasi dari Presiden Soekarno. Ketika berpidato di Sporthall Gelora Bung Karno dalam rangka Hari Sarjana tahun 1963, Bung Karno mengatakan bahwa keberhasilan peluncuran roket ini sejalan dengan semboyan bangsa kita yakni, Bapak Angkasa dan Ibu Pertiwi.
Karenanya, keberhasilan ini harus disambut gembira, tegas Bung Karno kala itu. Pujian juga datang Panglima ABRI AH Nasution, Komandam Korem 072/Pamungkas, Katamso, dan Rektor Universitas Indonesia Syarief Thayeb.
Bahkan, prestasi Indonesia ini mencuri perhatian kalangan dari luar negeri. Presiden Mesir Gamal Abdul Naser pun ikut melontarkan pujiannya.