Brilio.net - Beruntung sekali anak yang bisa merasakan kasih sayang kedua orangtuanya. Tidak hanya bahagia, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya pun sang anak tidak perlu memeras keringatnya. Namun keadaan tak semuanya sama. Banyak anak meski usianya masih belia, harus berjuang banting tulang menghidupi keluarganya.
Faktornya pun bermacam-macam, mulai dari kondisi ekonomi keluarga yang sejak awal kurang berkecukupan, hingga kasus anak yang ditinggal kepala keluarganya. Seperti yang dialami oleh Yusuf. Bocah umur 13 tahun ini harus rela berjualan hingga larut malam, setelah ayahnya meninggalkan ibu dan adik-adiknya.
Yusuf di usianya yang masih belia, semangat menjajakan peyek dari pagi hingga larut malam. Ia biasanya menunggu pelanggannya di sebuah minimarket pom bensin di Kecamatan Banyumas, Purwokerto. Demi mendapatkan bayaran Rp 5.000 per bungkus, ia rela berjalan kaki 8 km dari rumah menuju lapaknya.
Idang Prihantoro, salah seorang warga setempat yang iba melihat perjuanganya mengaku salut dengan kegigihan Yusuf. "Anak itu harusnya masih sekolah, tetapi himpitan ekonomi membuatnya tak bisa lagi duduk di bangku sekolah," ujar Idang kepada brilio.net, Senin (10/8).
Yusuf terpaksa menghentikan sekolahnya, karena sejak ayahnya meninggalkan ibu dan adik-adiknya, ekonomi keluarga bergantung padanya. Ia tak mampu lagi menyisahkan uangnya untuk melanjutkan belajarnya. Meski sebenarnya masih ingin belajar lagi, namun apa daya Yusuf yang harus membuat dapur rumahnya tetap berasap. Ia tak mau mengandalkan pemberian orang tanpa berusaha. Yusuf lebih senang ia mampu mengumpulkan rupiah dari jerih payahnya sendiri.
Recommended By Editor
- Hebat! Para siswa kelas 5 SD sekolah ini ubah sepeda jadi alat cas HP
- Kondisinya sakit, kakek ini tinggal seorang diri di gubuk kecil reyot
- Saking miskinnya, penduduk negara ini makan roti dari lumpur
- Bocah kelas 6 SD ini memulung hingga malam hari demi beli tas sekolah
- Bintang, murid SD yang keliling kompleks jualan teh botol usai sekolah
- Bocah usia 9 tahun ini membangun rumah untuk gelandangan
- Ibu ini tinggal di hutan Blitar berteman hewan liar
- Mbah Mujito menggelandang sebatang kara usai rumah & istrinya terbakar
- Kisah pilu sepasang kakek nenek, hidup di gubuk dalam kondisi sakit
- Dari Rp 20.000 pendapatannya, Namono gunakan Rp 15.000 bagi pendidikan