Brilio.net - Jika kamu sedang bepergian untuk mendaki gunung pasti merasa bingung mau duduk dimana saat istirahat. Nah, sekarang jangan khawatir, sekelompok mahasiswa Politeknik Perkapan Negeri Surabaya (PPNS) menciptakan sebuah ransel yang juga berguna sebagai kursi dan meja. Praktis kan?
Adalah Aga Audi Permana, Anggita Hardiastuty, dan Hilda Indah Nur Cahyati yang punya inovasi ransel unik ini. Mereka mengaku bahwa awalnya ide ransel unik tersebut bermula dari permasalahan di sekitar kampus. "Mulanya sih gara-gara kami sering mengadakan kegiatan di luar ruangan seperti rapat organisasi atau forum kecil. Namun karena kurangnya fasilitas seperti meja dan kursi jadinya banyak mahasiswa yang lesehan. Dari situ ide membuat inovasi baru muncul," kata Aga kepada brilio.net, Kamis (2/4).
Ransel yang diberi nama Raba Kume ini memiliki arti dari singkatan Ransel Batik Kursi Meja. Mengapa memakai motif batik?
"Untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa batik tidak hanya bisa diaplikasikan di pakaian, namun juga bisa pada aksesoris seperti ransel," tambah Aga. "Sekaligus kita mengubah image yang mengatakan bahwa batik identik dengan usia dewasa, padahal bisa juga digunakan untuk remaja dan tetap trendi."
Aga menuturkan bahwa proses pembuatannya membutuhkan dua tahap. Pertama proses penjahitan ransel itu sendiri. Yang kedua adalah proses pengelasan untuk memasang bahan pembuatan kursi dan meja.
Mahasiswa jurusan Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini menjelaskan bahwa untuk memproduksi satu buah ransel unik membutuhkan biaya sekitar Rp 300.000. Namun sayangnya mereka terkendala modal sehingga terpaksa produksi ransel ini dihentikan sejenak. Meski begitu kedepannya mereka ingin tetap memproduksi Raba Kume menjadi produk massal yang bisa dilarisi oleh masyarakat banyak.