Brilio.net - Warna halaman yang kuning merupakan ciri khas pada buku kuno atau lawas. Dibandingkan dengan buku yang diterbitkan masa modern, jarang koleksi buku lawas dengan halaman berwarna putih. Perbedaan warna pada kertas tersebut dipengaruhi oleh proses produksinya.

Kayu, sebagai bahan utama kertas mempunyai dua komponen yakni selulosa dan lignin. Elemen yang pertama ini tidak berwarna dan bisa memantulkan cahaya. Itulah kenapa selulosa berwarna putih dalam penglihatan manusia. Meskipun begitu, selulosa bukanlah penyebab kertas menjadi warna kuning.

Elemen yang kedua, lignin, secara alami berwarna cokelat. Sifat dari lignin sangat rentan dengan oksidasi. Karena proses oksidasi dan paparan sinar matahari, maka warna kertas semakin lama berubah menjadi semakin kuning. Zat inilah yang menyebabkan perubahan warna pada kertas.

Untuk menghindari kerusakan karena proses oksidasi, maka buku kuno disimpan dalam ruangan yang dingin dan gelap. Bagaimana dengan kertas yang berwarna putih yang beredar di masa sekarang ini?

Dikutip brilio.net dari todayifoundout.com, Rabu (3/6), perbedaan ini disebabkan oleh proses bleaching. Karena perbedaan perlakuan saat produksi kertas, maka kertas tidak mudah berubah menjadi kuning. Meskipun begitu, bleaching membuat selulosa rentan terhadap oksidasi dan mudah robek.

Sebagai solusinya, banyak dokumen penting yang ditulis pada kertas dengan jenis acid-free dengan kandungan lignin yang rendah.