Brilio.net - Solo hingga saat ini masih terkenal sebagai kota budaya kedua setelah Yogyakarta. Nggak hanya terkenal akan wisata budayanya, Solo juga banyak dikenal akan kuliner khasnya. Maka nggak heran jika para wisatawan banyak yang mengagendakan untuk berwisata kuliner di kota dengan julukan "Spirit van Java" ini. Nah, saat kamu sedang berwisata ke Solo, selain mencoba Tengkleng, Pecel Ndeso, Sate Buntel, dan Serabi Notosuman, Martabak Kota Barat alias Markobar juga harus menjadi kuliner yang kamu cicipi.
Bagi warga Solo, Markobar sudah menjadi penganan yang sangat dikenal. Dirintis oleh Arif Setyobudi di Jalan Kota Barat Solo pada 1996, kelarisan Markobar membuat putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, kepincut untuk bergabung dengan bisnis kuliner ini. Gibran lalu membuat cabang Markobar di dekat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan di dekat Solo Grand Mall (SGM) yang tepat berada di pusat kota.
Markobar bukan sekadar martabak manis biasa. Diferensiasi Markobar sangat terlihat dibandingkan dengan martabak manis lainnya. Selain tampilannya ala pizza, delapan rasa yang ada dalam satu lingkaran utuh martabak menjadi daya tarik tersendiri.
Gambar yang dianggap Iluminati sempat gegerkan Indonesia. foto: merdeka.com
Oleh Gibran, Markobar kaki lima di Kota Barat dibawa ke dalam konsep kafe. Sasarannya tentu lebih khusus dibandingkan Markobar aslinya. Jika Markobar di Kota Barat itu menyasar semua umur, Markobar cabang SGM milik Gibran lebih menyasar anak muda kekinian. Tampilan kafe Markobar milik Gibran bisa dikatakan cukup unik. Saat masuk ke dalam, kamu akan disuguhi lukisan-lukisan di dinding yang cukup unik. Saking uniknya, salah satu gambar yang ada di kafe ini pernah dipermasalahkan dan menjadi pembicaraan nasional. Masih ingat kan ketika banyak diberitakan kafe Markobar milik anak Presiden Jokowi ini dianggap memuat gambar yang mengarah ke simbol Iluminati? Ya, saat itu gambar orang bermata satu itu banyak diekspose dan membuat geger jagat dunia maya.
Gambar tersebut diganti dengan kucing yang sedang bersedih. foto: romdlon/brilio.net.
Iyus, salah satu pegawai di kafe Markobar cabang SGM mengungkapkan, jika sehari setelah ramai pemberitaan tentang gambar kafe yang dianggap simbol Iluminati, Gibran sang pemilik kafe, langsung meminta gambar tersebut dihapus. Sebagai gantinya, gambar yang dianggap Iluminati itu kini berganti menjadi gambar kucing yang terlihat sedang sedih.
"Saat itu ada isu kafe ini mau digerebek. Daripada ribut-ribut Mas Gibran langsung minta gambar itu dihapus dan diganti," kata Iyus kepada brilio.net, Senin (9/11) malam lalu.
Interior kafe yang unik. foto: romdlon/brilio.net.
Interior kafe pun tak kalah uniknya dengan makanan yang disajikan. Gibran memanfaatkan kaki mesin jahit menjadi kaki meja makan di kafe tersebut. Pengunjung yang ada di kafe Markobar pun bisa dengan leluasa menggoyang-goyangkan kakinya pada pijakan yang ada di kaki mesin jahit itu. Tempelan koran di bawah kaca meja makan juga memberikan kesan meja yang unik, lain daripada yang lain. Kursi yang dimunculkan pada kafe ini juga bervariasi. Tentu hal itu menunjukkan kesan dinamis ala anak muda yang membuat pengunjung lebih bersantai dan betah berlama-lama di kafe ini.
Pilihan rasa Markobar. foto: romdlon/brilio.net.
Tercatat ada 16 topping aneka rasa yang bisa dipilih di kafe Markobar yang baru berdiri 10 bulan lalu ini. Pembeli juga bisa mengombinasikan empat hingga delapan rasa dalam satu martabak. Yang menarik, Gibran ternyata sengaja tak memasang wifi di kafenya ini. Alasannya agar anak muda yang datang ke sini bisa lebih intim bercengkerama dengan teman nongkrongnya.
Markobar disajikan dengan harga mulai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu tergantung topping yang dipilih. Harga tersebut tentu menjadi tak berat jika dibayar ramai-ramai bersama teman nongkrong.
Nah, tertarik untuk mencicipi Markobar milik anak Jokowi ini?