Brilio.net - Bagi sebagian besar orang, helm berfungsi sebagai alat pengaman saat mengendarai motor. Tapi bagi Iis Rose Muhammad (44), pria asal Kebonpolo, Magelang, Jawa Tengah, helm punya arti yang besar dalam hidupnya saat ini. Buktinya, ada lebih dari 100 helm yang ia punya saat ini. Bahkan dulu koleksi helmnya bisa mencapai lebih dari 200 buah.

Iis si kolektor helm ini menuturkan jika ke manapun ia pergi ia selalu membawa helm. Bukan untuk dipakai, tapi cuma ditenteng di tangannya.

"Saya kalau pergi seringnya pakai mobil. Tapi saya tetap menyimpan beberapa helm di mobil saya," terang Iis kepada brilio.net, Jumat (23/10).

Meski kendarai mobil, Iis tenteng helm ke manapun pergi Tetap bawa helm. Meski bawa mobil, tetap bawa helm.

Kesempatannya memakai helm hanya ada pada pagi hari saat mengantarkan istri dan kedua anaknya. Ia mengaku jika setiap pagi ia bolak balik tiga kali untuk mengantarkan dua anaknya sekolah dan mengantarkan istrinya bekerja sebagai Kadiv HRD BCA Magelang. Tiga kali bolak-balik, maka tiga kali pula ia berganti helm.

Dulu, kata Iis, ia selalu membawa helm ke manapun ia pergi. Iis merasa tak nyaman jika tak ada helm di sampingnya. Bahkan ia menyebutkan jika tak bisa tidur jika tak melihat helm. "Ya seperti anak-anak yang nggak bisa tidur kalau nggak ada boneka," kata lulusan Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini.

Tak hanya disimpan di mobilnya saat ia pergi, ayah dua putri ini pun selalu menenteng helm di tempat keramaian. Iis mencontohkan jika saat sedang makan di di luar rumah, ia pun membawa masuk satu helmnya ke dalam ruangan. Begitu juga saat ia sedang menghadiri rapat di sekolah anaknya, ia keluarkan satu helm dari mobilnya dan ia bawa masuk ke ruang rapat. Baru setahun terakhir saja helm yang dibawa Iis saat bepergian digunakan untuk berselfie ria mengikuti tren anak muda.

Kebiasaan suami dari Tutik ini tentu menarik perhatian banyak orang di sekitarnya. Tak jarang mereka menganggap Iis terlalu takut kehilangan helmnya. Tapi ada juga yang malah tertarik menawar helm miliknya.

Meski kendarai mobil, Iis tenteng helm ke manapun pergi Tenteng helm. Bahkan ketika makan di rumah makan tetap bawa helm.

"Pas di mall, ada orang yang nawar Rp 300 ribu, padahal helm yang mereka tawar itu harganya Rp 5 juta," kata Iis saat menceritakan pengalamannya.

Iis bercerita jika ketertarikannya mengoleksi helm dimulai pada tahun 2009. Iis merasa tertarik mengoleksi helm-helm full face baik baru maupun bekas dari para pembalap. Sebelum hobi mengoleksi helm, Iis adalah seorang pembalap road race. Hobi itu ia geluti sejak tahun 1993 hingga 1996. Pensiun dari sirkuit, Iis tetap berkecimpung di dunia balap hingga akhirnya memutuskan untuk pensiun total pada 2002.

Gimana, tertarik mengoleksi helm seperti Iis?