Mihrab, lain dulu lain sekarang artinya ternyata berbeda-beda

Mihrab dulunya ternyata bukan penunjuk arah kiblat sekaligus mempat imam memimpin salat berjamaah.

12 Juli 2015 18:08

Brilio.net - Mihrab jadi salah satu bagian dari masjid atau tempat ibadah kaum muslim sejenisnya. Mihrab merupakan tempat yang digunakan imam sekaligus digunakan sebagai penunjuk arah kiblat. Tapi tahukah kamu apa sebenarnya arti dari mihrab itu sendiri?

Diulas dalam buku Sejarah Ibadah terbitan Republika oleh Syahrudin El Fikri, kata mihrab sebenarnya disebut dalam Alquran sebanyak tiga kali, salah satunya pada QS Ali Imran ayat 37. Ayat tersebut menerangkan jika saat Nabi Zakariya AS menemui Maryam (Ibu Nabi Isa As) yang diasuhnya di mihrab, Nabi Zakariya AS menemukan telah ada makanan di sisinya. Saat ditanya, Maryam menerangkan jika makanan itu datang dari Allah SWT. Lalu mihrab mana yang dimaksud dalam ayat tersebut?

Para ulama sepakat jika mihrab yang dimaksud adalah mihrab di Baitul Maqdis. Tapi apakah bentuk mihrab itu sama seperti saat ini? Menurut Ibnu Katsir, mihrab dalam QS Ali Imran ayat 37 bukanlah sama seperti mihrab yang ada saat ini. Mihrab dulunya adalah ruangan utama masjid, yang biasa dipakai sebagai ruang utama salat, bukan tempat imam memimpin salat.

Kata mihrab juga disebut dalam QS Maryam ayat 11. "Maka, ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaknya kamu bertasbih di waktu pagi dan petang."

Ibnu Katsir menerangkan jika maksud mihrab di sini menunjukkan Nabi Zakariya AS keluar dari Masjidil Aqsa menuju kaumnya yang berada di luar masjid.

Menurut Ensiklopedia Islam, kata mihrab sendiri berarti gedung yang tinggi. Sebagian ulama berpendapat, mihrab sebagai tempat memerangi setan dan hawa nafsu. Mihrab menurut mereka berasal dari kata al-Hurba yang berarti peperangan. Tapi ada juga yang menyebutkan jika kata mihrab berasal dari Bahasa Persia yakni sebuah lubang yang tidak tembus atau cekungan (niche) pada Kuil Mithraistik.

Dalam Alquran cetakan King Fahd Complex, Arab Saudi, Muhammad Taqiyuddin al Hilali dan Muhammad Muhsin Khan mendefinisikan mihrab sebagai tempat salat kecil atau ruang privasi, bukan sebagai penunjuk arah kiblat apalagi tempat imam memimpin salat. Pandangan yang lebih berkembang tentang mihrab telah disampaikan oleh Merriam Webster, mihrab adalah sebuah tempat yang menjorok ke dalam atau ruang di dalam masjid yang menjadi penanda arah kiblat.

Begitulah asal kata mihrab hingga akhirnya berkembang sebagai sebutan tempat penunjuk arah kiblat sekaligus mempat imam memimpin salat berjamaah.