Brilio.net - Pahlawan kehidupan sejati adalah mereka yang senantiasa membantu sesama tanpa harus memberi tahu siapa dia. Orang-orang tersebut tidak butuh publikasi. Tapi, dari tangannya, banyak membantu orang-orang yang memang memerlukan.
Ini bisa dijumpai di sebuah jalan di Manila, Roxas Boulevard. Tiap akhir pekan ada dermawan yang membagikan bubur gratis. Antrian panjang, terdiri dari petugas keamanan, anak-anak jalanan, sopir dan kaum papa lainnya, memanjang menunggu giliran mendapatkan bubur di tiap akhir pekannya.
Seorang netizen yang kebetulan lewat dan merasa penasaran mencoba mengabadikan momen tersebut. Dia memfoto antrian. Mereka yang mengantri, membawa wadah masing-masing, ada botol tua, mangkuk, gelas, atau apa saja yang bisa untuk mewadahi bubur yang dibagikan.
Seorang wanita, yang entah siapa bertugas melayani dengan sabar. Saat netizen tersebut, yang bernama Carlos Celdran bertanya kepada seorang wanita tentang siapa dermawan yang membagikan bubur gratis itu, si wanita menjawab tak tahu. Dia hanya menyebut sang dermawan kerap dipanggil "Leon".
Celdran lantas mengunggah foto berikut komentarnya di Facebook-nya tentang hal tersebut, termasuk kisah si dermawan yang misterius. Dan luar biasa! Sejak diunggah pada Rabu (17/6), sebanyak 19.771 netizen me-like dan 4.000 an lebih membagikan kisah tersebut.
Ya, mungkin dunia ini membutuhkan lebih banyak lagi sosok seperti itu: pahlawan kehidupan yang tak perlu memberi tahu siapa dia. Mirip ajaran Islam, ketika memberi dengan tangan kanan, tangan kiri sebaiknya tak perlu tahu.
KISAH INSPIRATIF LAINNYA:
Sri Lestari, penderita paraplegia dengan semangat membara
Wow, desa ini masih mempertahankan tradisi menenun stagen
Berkreasi membuat tong sampah unik, napi Pekalongan kebanjiran order
Anak tukang tambal ban ini hanya butuh 16 bulan hafal al quran 30 juz
Luna si kuda pustaka keliling 3 desa di Gunung Slamet pinjamkan buku
Keikhlasan bocah autis bantu ibunya jualan kaset pita jadul
Teman alami gangguan penglihatan, Sadiyah ciptakan meja baca pintar
Pelajar ini 3 tahun menggendong temannya yang cacat ke sekolah
Cuma lulusan SMK, santri ini buktikan bisa sukses dari bisnis animasi