Di saat berita negatif mengenai Islam sedang berkembang, terutama pasca kejadian di Paris, Kopenhagen, dan juga Chapel Hill, muda-mudi muslim di Amerika ini memiliki inisiatif untuk menunjukkan sisi positif dari Islam. Beberapa pemuda di Amerika menunjukkan solidaritas mereka terhadap umat Kristiani dengan mengikuti tradisi Lent, di mana mereka harus berpuasa (tidak mengkonsumsi daging, telur, fast food, dll) selama 40 hari menjelang Paskah.
Aksi ini diawali oleh seorang mahasiswa bernama Bassel Riche yang memang sengaja ingin menyingkirkan stereotipe negatif yang selama ini melekat pada Islam.
"Saya rasa akar permasalahan dari munculnya gerakan anti muslim di dunia itu adalah kurangnya pengetahuan atau adanya kesalahpahaman tentang Islam. Dan hal itu lah yang memicu munculnya pemikiran-pemikiran negatif tentang islam,” ujar Bassel pada buzzfeed (19/2).
Bussel juga berusaha mengajak seluruh umat muslim yang ada di seluruh dunia untuk mengikuti aksinya dengan menggunakan hashtag #muslim4lent. Hashtag ini juga sengaja dia buat untuk menunjukkan solidaritas dan juga rasa terima kasih pada umat kristiani yang selalu menghormati para umat muslim. Dia juga berharap hal ini dapat membuat dunia lebih dapat memahami tentang Islam.
Aksi ini sebenarnya merupakan salah satu program dari sebuah organisasi bernama Eid.Pray.Love yang memang tidak ingin membiarkan para ekstrimis Islam merusak perdamaian dalam masyarakat.
“Para ekstrimis Islam telah membajak agama Islam dan menggunakan Islam sebagai topeng untuk melakukan hal-hal yang kejam dan tidak berperikemanusiaan. Maka dari itu, sudah menjadi tugas kita sebagai muslim untuk menunjukkan bagaimana Islam yang indah sebenarnya”, lanjut Bussel.