Brilio.net - Seperti biasa Google setiap harinya menampilkan simbol yang merepresentasikan peristiwa besar dunia. Dan di pagi ini, Google menampilkan temuan terbaru adanya air di planet Mars, planet yang digadang-gadang berpotensi untuk dihuni. Tentu, temuan ini menjadi penting bagi ilmuwan, sebab hal ini bisa semakin mempertegas prediksi mereka akan kehidupan di luar bumi.

Ini sangat menarik, James L. Hijau, direktur divisi ilmu planet NASA, mengatakan dalam konferensi pers, Senin (28/9). Kami belum bisa menjawab pertanyaan, 'Apakah kehidupan eksis di luar Bumi?' Tapi setelah air (yang) merupakan elemen penting dari (kehidupan) itu ditemukan. Kami sekarang memiliki, saya pikir, peluang besar di lokasi yang tepat di Mars untuk menyelidiki (adanya kehidupan) itu, imbuhnya dikutip brilio.net dari The New York Time, Selasa (29/9).

Meskipun Mars sudah memiliki sungai, danau dan bahkan mungkin samudra beberapa miliar tahun yang lalu, kelembapan modern sederhana, pola-pola kecil dari tanah lembap, namun bukan merupakan kolam air.

Itu deteksi langsung dari air dalam bentuk hidrasi garam, kata Alfred S. McEwen, seorang profesor geologi planet di University of Arizona, peneliti utama dari gambar dari kamera resolusi tinggi di NASA Mars Reconnaissance Orbiter dan salah satu penulis dari kertas baru. Ada cukup banyak memiliki telah air cair baru-baru ini untuk menghasilkan garam terhidrasi.

Para peneliti mampu mengidentifikasi tanda-tanda garam terhidrasi di empat lokasi. Ini sangat definitif ada semacam air cair, kata Lujendra Ojha, seorang mahasiswa pascasarjana di Institut Teknologi Georgia.

Kemungkinan air bersumber dari bawah tanah, di mana beku selama musim dingin, kemudian mencair selama musim panas dan merembes ke permukaan.

Meskipun lereng lineae (garis aliran air) berulang-ulang memperlihatkan beberapa fitur yang paling menarik di Mars, tetapi NASA tidak memiliki rencana mendekati untuk mendapatkan close-up gambar dalam waktu dekat.

Lereng itu diperlakukan sebagai daerah khusus, yang mana penjelajah robot NASA saat ini dilarang menjelajah karena mereka tidak semuanya telah disterilkan, dan NASA khawatir bahwa mereka mungkin akan membawa mikroba hitchhikers dari Bumi yang bisa mencemari Mars.

Rencana berikutnya dari NASA adalah mengirimkan pesawat rover Mars yang dijadwalkan untuk memulai penjelajahan pada tahun 2020, di mana pesawat itu akan dipastikan lebih bersih dari pesawat sebelumnya Viking yang mendarat tahun 1976. Sterilisasi pesawat ruang angkasa ini membutuhkan elektronik dan sistem yang dapat menahan panas baking, sehingga menambah biaya dan mempersulit desain.

Kita tunggu saja semoga NASA bisa menindak lanjuti penemuan ini dan memberikan tanda-tanda positif yang bermanfaat bagi kehidupan manusia kelak.