Brilio.net - Niat Suyud Ahmad Sahal untuk membidik pasar regional Yogyakarta dan Jawa Tengah tampaknya di luar prediksi. Secara mengejutkan, peminat produk bonekanya justru datang dari luar daerah. Bahkan, hasil karyanya itu sampai terjual di Belanda dan Australia.
Bermula dari tugas kuliah, Alumni STMIK AMIKOM Yogyakarta tahun 2015 ini secara tidak sengaja berkenalan dengan dunia bisnis. Berbekal keahlian di bidang Teknologi Informasi dan Internet Marketing, Suyud mencoba berjualan secara online produk milik orang lain.
Tak disangka, produk boneka yang dia jual ternyata laris manis dan kebanjiran pesanan. Melihat potensi dan peluangnya yang sangat menjanjikan, pemuda kelahiran Pati ini akhirnya serius menggarap bisnisnya tersebut secara mandiri.
"Karena promosinya via internet, ternyata para pembeli malah datang dari luar daerah Yogyakarta," ungkap pemuda 23 tahun ini kepada brilio.net, Minggu (22/3).
Untuk mengerjakan pesanan boneka, dia sengaja memberdayakan ibu-ibu penjahit pakaian di daerah Yogyakarta. “Kalau di desa biasanya mereka kekurangan orderan. Makanya saya ajak mereka untuk gabung dengan saya,” tuturnya.
Tidak hanya laku di pasar domestik, boneka dengan merek RoesOne itu ternyata diminati oleh konsumen dari luar negeri, tepatnya di Belanda dan Australia.
Kendati telah meraih kesuksesan dalam berbisnis boneka, Suyud mengaku merasa prihatin dengan banyaknya permintaan boneka dengan karakter ciptaan dari luar negeri. Untuk itulah, dia menciptakan boneka wayang. “Saya pengen memperjuangkan boneka wayang yang menjadi ciri khas budaya Indonesia,” pungkasnya.