Brilio.net - Wanita seringkali jadi sasaran empuk aksi kejahatan seperti misalnya penculikan. Bayangkan saja tiba-tiba kita diculik oleh orang jahat lalu dibawa ke tempat yang sangat jauh dan asing.
Selain harus terpisah dari keluarga, setiap kasus penculikan pasti meninggalkan trauma dan duka bagi korban. Sama halnya yang dirasakan oleh Ana (20), nama samaran, yang sempat diculik oleh orang tak dikenal 4 tahun lalu.
Saat itu Ana masih kelas 2 di salah satu SMA di Mataram, Nusa Tenggara Barat, hendak pergi ke sekolah. Ana berangkat dari rumah sekitar pukul 11.00 dengan diantar oleh orangtuanya. Kebetulan memang jam masuk sekolah Ana pukul 13.00 siang.
Begitu sampai di sekolah Ana teringat jika ada buku pelajaran yang tertinggal. Kemudian dia memutuskan kembali pulang ke rumah dengan meminta tolong teman sekelas untuk mengantarnya. Sebelumnya, Ana sempat mengejar orangtuanya sampai ke halaman gerbang sekolah tapi ternyata mereka sudah terlalu jauh untuk dipanggil olehnya.
Rupanya, teman sekelas Ana mengantar hanya sampai kompleks depan rumah. Terburu-buru menjadi alasan teman Ana saat itu, sehingga tak bisa mengantar sampai depan rumah. Lagipula Ana juga tak keberatan soal itu karena jarak untuk berjalan ke rumah cukup dekat.
Saat berjalan menuju rumah, tiba-tiba ada 2 orang laki-laki berbadan besar yang datang menghampirinya. "Mereka tanya alamat sambil menunjukkan kertas kecil. Begitu saya mau membaca tulisan di kertas tersebut, saya udah nggak sadarkan diri. Saya cuma ingat kalau salah satu laki-laki sempat merangkul pundak, setelah itu udah nggak ingat lagi deh," kenang Ana kepada brilio.net melalui layanan bebas pulsa story telling 0-800-1-555-999, Rabu (11/11).
Ana menceritakan ketika terbangun sudah berada di dalam mobil. "Kayak mobil Jeep gitu," kata Ana. Di dalam mobil ada 4 orang : Ana, sopir dan dua orang laki-laki yang mendatanginya tadi, satu duduk di samping sopir, satu lagi duduk di samping Ana. Sontak, Ana terkejut dan mencoba untuk memberontak, meski dia mengaku masih merasa pusing.
Untungnya, Ana duduk di samping pintu mobil yang mudah dibuka dari dalam sehingga ketika dia mencoba membuka kunci serta mendorongnya bisa langsung terbuka sehingga berhasil melarikan diri.
"Begitu saya berhasil keluar, saya langsung berlari sekencang-kencangnya. Padahal saya berlari di kondisi jalan raya yang berlawanan arah dan suasananya seperti menjelang maghrib sekitar pukul 17.30. Tapi karena berlawanan arah, mobil yang menculik saya harus putar balik dulu kalau mau mengejar saya," ungkap mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Malang ini.
Tak lama setelah Ana berhasil melarikan diri, dia berpikir untuk mencari rumah penduduk terdekat dari jalan raya. Kebetulan Ana juga mengetahui daerah asing tersebut dan teringat ada teman Ayahnya yang tinggal di daerah yang jauh dari rumahnya saat itu di Ampenan, Lombok. Ana pun akhirnya berhasil menemukan teman Ayahnya berkat bantuan para warga kemudian teman Ayahnya menghubungi Ayah Ana.
Akhirnya, Ana bisa kembali ke pelukan keluarga. Beberapa waktu setelah kejadian tersebut, Ana dan keluarga melaporkan kisahnya yang hampir diculik ke pihak kepolisian. Dari sana, Ana juga mengetahui kalau di daerah tempat tinggalnya sedang marak kasus penculikan wanita sebagai modus perdagangan yang akan dijadikan PSK.
Sejak kejadian yang dialami Ana, dia selalu takut jika ada orang asing yang ingin menanyakan alamat. "Bukannya nggak mau nolong tapi masih trauma aja. Sekarang, saya lebih berhati-hati dan berpesan jangan terlalu akrab dan percaya sama orang asing," tegasnya.
Ya, semoga ada pelajaran yang bisa kita ambil dari kejadian ini ya. Salah satunya agar lebih berhati-hati ketika diajak berbicara dengan orang asing. Kalau kamu sendiri gimana, pernah mengalami kisah yang mirip seperti Ana?
Cerita ini disampaikan Ana (nama samaran) melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!
Recommended By Editor
- Cinta monyet ini berubah jadi cinta sejati
- Persiapan dalam pendakian, ternyata berpengaruh lho dalam perjalananmu
- Kesedihan Fina lihat anak didiknya pilih jadi TKI ketimbang bersekolah
- Perbedaan keyakinan tak menghalangi jalinan kasih Evan dan Asri
- Putus cinta 28 kali, Rika tak putus asa mencari kekasih sejati