Brilio.net - Taktiktak (Otak Atik Otak) karya mahasiswa Universitas Brawijaya ini tidak hanya sukses di kompetisi nasional, tetapi juga di kancah internasional. Setelah berhasil menyabet medali emas di PIMNAS tahun 2014, karya mereka diakui oleh dunia dengan kembali meraih emas di ajang International Engineering Invention and Innovation Exhibition (I-ENVEX) di Perlis, Malaysia.
Empat mahasiswa jurusan Matematika, Universitas Brawijaya (UB) itu adalah Dessy Purnama Sari, Windy Antika Antis Watin, Fitri Nor Maulidya, Nina Milasari, dan Amirul Mukhlishin. Mereka sukses menciptakan Taktiktak,, sebuah permainan edukatif, efektif, dan interaktif untuk siswa Sekolah Dasar.
Menurut Dessy, Taktiktak mengadopsi permainan monopoli namun dengan cara bermain yang berbeda. “Desainnya hampir seperti mainan monopoli, namun petak-petaknya terdiri dari wisata edukatif,” ujarnya saat dihubungi brilio.net, Jumat (24/4).
Dalam permainan ini, terdapat 5 level kartu pertanyaan dan 1 level kartu idea. Lima level kartu pertanyaan itu merupakan berisi pertanyaan dan jawaban dari pembelajaran yang diberikan di sekolah, sedangkan kartu idea merupakan pembelajaran secara umum. “Semakin tinggi level maka pertanyaannya pun semakin sulit,” kata mahasiswi semester 8 itu.
Jika dalam monopoli, seorang pemain harus mengocok dadu untuk melangkah, dalam Taktiktak, pemain harus menjawab pertanyaan dulu kemudian melempar dadu untuk bisa melangkah sesuai jumlah mata dadu. “Kalau nggak bisa jawab pertanyaan, maka tidak mendapatkan uang yang tertera di kartu pertanyaan dan tidak bisa melangkah,” tambahnya.
Dengan adanya permainan ini, para siswa diharapkan semakin terbantu dalam belajar. Selain itu, metode pembelajaran ini diyakini bisa dijadikan sarana untuk penerapan kurikulum 2013.
Setelah sukses di tingkat nasional, permainan Taktiktak kembali meraih kesuksesan di kompetisi level internasional. Dalam ajang International Engineering Invention and Innovation Exhibition (I-ENVEX) di Universiti Malaysia Perlis, Malaysia, mereka sukses meraih medali emas untuk bidang Social Science. Bahkan, mereka juga menerima Special Award dari negara Rumania sebagai produk inovasi terbaik.
Selain Indonesia, kompetisi produk inovasi tersebut diikuti sejumlah negara-negara tetangga seperti Malaysia, Korea, Taiwan, Filipina, Irak, India, Rumania dan Thailand. “Rencana selanjutnya, permainan akan dibuat e-Game yang bisa dimainkan di piranti smartphone agar mudah diakses,” kata Dessy.