Brilio.net - Kuliner berbahan dasar ikan laut umumnya dihindari mereka yang memiliki penyakit kolesterol. Apalagi jika jenis kuliner itu dibaluri santan kental, sudah pasti sangat dihindari. Tapi, tidak dengan paliat, kuliner khas masyarakat Tabalong, Kalimantan Selatan.
Makanan ini sangat digemari karena selain nikmat juga dianggap tidak mengandung kolesterol meski terbuat dari santan. Paliat berasal dari kata kelapa dan liat (lekat) yang artinya santan kental. Masakan ini biasanya disajikan bersama lauk ikan baik yang berasal dari laut maupun ikan air tawar.
Paliat diyakini mengandung kadar lemak (kolesterol) tinggi, namun untuk menurunkan kadar lemak tersebut, dalam kuliner ini dicampurkan jeruk limau kuit atau yang biasa disebut masyarakat Tabalong sebagai jeruk protol. Jeruk ini memiliki rasa dan aroma yang khas.
Sebagian besar orang awalnya takut mengonsumsi kuliner ini karena dianggap bisa meningkatkan kadar lemak dan asam lambung. Tapi kadar lemak dan zat asam tersebut telah dinetralisasi oleh bumbu paliat yang sekitar 90%-nya terbuat dari kunyit. Dari tiga jenis bahan tersebut, paliat diyakini menjadi makanan yang menyehatkan. Mau mencoba?
Saat ini paliat diabadikan menjadi sebuah nama desa di Kecamatan Kalua, Desa Paliat yang berjarak 20 km sebelah selatan dari kota kabupaten Tabalong.