Brilio.net -Bisnis online shop saat ini memang sedang menjamur. Tidak hanya anak muda, para ibu rumah tangga pun juga mencoba peruntungan menjalankan usaha ini. Mungkin karena bisnis ini mudah dan juga sederhana untuk dijalankan.

Namun, jika kamu sudah lama menjalankan bisnis online shop dan merasa kurang berhasil, ada baiknya belajar terlebih dahulu pada mahasiswi cantik Sinta Permata Sari yang sukses menjalankan usaha jualannya yang bernama Schone and Hazzle. Schone and Hazzle sendiri bergerak di bidang busana dan tas wanita.

Sinta (22), yang sekarang sedang menempuh pendidikan di jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Airlangga Surabaya, ini mengaku sudah menjalankan usahanya selama kurang lebih 5 tahun dengan omzet yang cukup memuaskan.

Omzetnya sih nggak tentu, ya. Paling minimal kalau lagi sepi itu ya 20 juta per bulannya, tapi kalau lagi ada model yang lagi hits gitu, banyak yang order ya bisa sampai 11 juta per minggu dan juga 50 juta per bulan, ungkap Sinta pada brilio.net, Jumat (27/03).

Omzet sebesar itu bisa dibilang cukup besar untuk standar online shop yang hanya menjual barang kebutuhan wanita saja. Saat diminta membagi tips untuk para mahasiswa yang juga sedang menjalankan bisnis online shop, perempuan asli Malang ini tidak segan-segan membeberkan kunci suksesnya selama ini.

Menurut Sinta, untuk anak muda yang ingin memulai bisnis, yang pertama dan terpenting harus dilakukan adalah kenali passion. Karena jika seseorang mengubah hobinya menjadi bisnis, pasti dia tidak akan merasa jenuh. Sifat lain yang juga harus dimiliki adalah gigih, karena sekali seseorang menyerah maka pintu kesuksesan akan jauh di depan mata.

Terus kalo bisnis, juga mesti nggak tahu malu. Pebisnis harus open minded dan jaga relasi. Nggak usah pilih-pilih teman karena kita nggak tau kapan teman-teman kita itu bisa jadi partner dan membantu mengembangkan usaha kita, lanjut Sinta.

Ke depannya, Sinta ingin menciptakan brand miliknya sendiri, mengingat jumlah pelanggannya saat ini sudah semakin bertambah. Tidak hanya masyarakat dari Indonesia saja, melainkan juga orang-orang dari Cina, Brunei, dan Singapura.