Brilio.net - Meski telah banyak dikecam oleh aktivis pemerhati satwa, ternyata tetap saja sirkus lumba-lumba masih ada di Indonesia. Baru-baru ini sirkus lumba-lumba juga ada di Bantul, DI Yogyakarta. Sirkus lumba-lumba di Bantul dilaksanakan mulai 28 Agustus hingga 4 Oktober 2015.

Dua lumba-lumba yang diberi nama Nakula dan Sadewa itu setiap harinya dituntut memberikan atraksi terbaiknya untuk menghibur penonton. Menurut salah seorang pegawai, dalam sehari sirkus lumba-lumba diadakan sebanyak lima kali dengan durasi setiap pementasan selama 45 menit.

Pertunjukan lumba-lumba masih saja terjadi, padahal dilarang

Pertunjukan lumba-lumba masih saja terjadi, padahal dilarang


"Kalau Sabtu dan Minggu pertunjukan jadi 7 kali," terang salah seorang pegawai penyelenggara sirkus lumba-lumba, Senin (14/9).

Dari pantauan brilio.net, sebelum diberi aba-aba, lumba-lumba lebih banyak menepi kolam. Dengan aba-aba yang ada, dua lumba-lumba tersebut menunjukkan kelihaiannya seperti salto, berdansa, menendang bola, hingga bersalaman dengan pawang lumba-lumba. Gerak lumba-lumba tersebut pun hanya terbatas pada kolam berbentuk lingkaran berdiameter sekitar 7 meter.

Sebelumnya pada Sabtu (12/9), puluhan aktivis Animal Friends Jogja (AFJ) menggelar aksi menolak eksploitasi lumba-lumba sebagai hewan sirkus. Aksi itu sebagai respons penolakan atas pentas sirkus lumba-lumba yang diadakan di Bantul. Protes dilakukan karena hanya di Indonesia yang masih melakukan pembiaran sirkus keliling lumba-lumba.

Pertunjukan lumba-lumba masih saja terjadi, padahal dilarang

Pertunjukan lumba-lumba masih saja terjadi, padahal dilarang

Hewan air tersebut dipaksa untuk berperilaku tidak alami. Pasalnya, seharusnya lumba-lumba membutuhkan ruang minimal 300 meter persegi, sementara sirkus lumba-lumba yang ada hanya memberikan ruang yang sempit.

Pertunjukan lumba-lumba masih saja terjadi, padahal dilarang