Brilio.net - Jangan pernah menganggap remeh para penyandang cacat atau difabel. Dibalik keterbatasan fisik mereka ada tekad baja yang kadang justru malah melebihi orang normal pada umumnya.
Salah satunya adalah Ramjan Mohammad, seorang difabel asal Manado yang telah memulai perjalanannya mengelilingi Indonesia. Tujuan dari perjalanannya tersebut adalah mengampanyekan hak-hak para difabel yang seringkali terlupakan oleh pemerintah Indonesia.
Ternyata perjalanan ini telah dilakukan Ramjan selama setahun lamanya. Dalam kurun waktu perjalanannya tersebut dia telah mengunjungi 28 provinsi di Indonesia. Bahkan dirinya mengaku sudah pernah bertemu dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Jokowi.
"Saya keliling Indonesia untuk perjuangkan penyandang disabilitas. Kepada gubernur saya menyampaikan visi misi," kata Ramjan saat dihubungi brilio.net Rabu (8/7).
Memang benar, setiap perjalanannya Ramjan selalu mampir ke kantor gubernur di tiap provinsi yang dia singgahi. Tujuannya adalah untuk membeberkan poin-poin khususnya mengenai fasilitas umum yang tidak ramah untuk para difabel.
Salah satu yang diperjuangkan Ramjan adalah penyebutan nama penyandang cacat sudah diubah menjadi penyandang disabilitas, sesuai undang-undang. Tuntutan lainnya yang juga disuarakannya, adalah pemenuhan undang-undang hak penyandang disabilitas untuk segera diberlakukan.
"Sarana dan prasarana untuk disabilitas juga saya perjuangkan. Saya begini juga ingin mencari keadilan, supaya penyandang disabilitas setara dengan mereka yang normal, baik itu dalam bekerja maupun bergaul," urainya.
Ramjan yang juga menjabat sebagai Ketua Solidaritas Penyandang Cacat Repsos (Relawan Pecinta Sosial) ini memang sudah lama memperjuangkan hak para difabel. Perjalanan yang dilakukannya seorang diri ini dia lakukan dengan senang hati. Dia pun tidak segan untuk bergaul dengan masyarakat daerah yang dia kunjungi.
Dalam perjalanannya ini Ramjan mengaku banyak sekali fasilitas umum di Indonesia yang tidak memberikan fasilitas khusus bagi para penyandang difabel. "Selama perjalanan ini fasilitas umum, tidak ada yang saya lihat khusus untuk penyandang disabilitas. Ini harusnya ada. Pemerintah daerah harus menyediakan ini. Karena kami jelas kesulitan jika memakai fasilitas orang normal," katanya
Setelah dari Pontianak, Ramjan beristirahat dulu karena telah memasuki bulan Ramadan, selanjutnya dia akan menjamah provinsi paling timur Indonesia yaitu Papua dan sekitarnya.
BACA JUGA:
Anis Rahmatillah, bocah difabel juara Olimpiade Sains Nasional
Difabel jangan minder kuliah, daftar saja ke Universitas Brawijaya
Risnawati, difabel pendiri lembaga pemberi kursi roda gratis