Brilio.net - Indonesia kaya akan bangunan bersejarah seperti candi yang merupakan peninggalan mengagumkan.
Hingga kini beragam candi peninggalan abad ke-5 hingga ke-14 masih berdiri tegak di penjuru Indonesia yang tersebar mulai dari Sumatera, Jawa hingga Bali. Beberapa tersisa reruntuhannya saja.
Hal menarik dalam sebuah candi adalah relief yang menghiasinya. Relief bukanlah sembarang bentuk pahatan yang bertujuan memperindah candi, melainkan memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan kehidupan dan keagamaaan saat itu.
Menariknya, sebagai bagian dari kehidupan, burung hadir dalam berbagai simbol pada pahatan relief tersebut.
Menurut salah satu dosen arkeologi klasik Universitas Gadjah Mada (UGM) Andi Putranto, fungsi dan arti dari relief burung disesuaikan dengan cerita tentang keberadaan candi tersebut, baik secara historis hingga bentuk relief itu sendiri.
"Relief burung itu bisa memiliki arti simbolik sesuai dengan historis candi dan juga bisa menjadi pelengkap seperti mewakili kehidupan dan keadaan alam saat itu," Kata Andi kepada brilio.net.
Seperti Candi Kidal di Tumpang, Malang. Candi yang dibangun 1248 Masehi ini di seputar kaki candi ada tiga relief yang menggambarkan Garuda. Relief pertama terlihat garuda menggendong tiga ekor ular besar, relief kedua berupa lukisan garuda meletakkan kendi di atas kepala, dan pada relief ketiga terlihat garuda menggendong seorang wanita.
Garuda adalah seekor burung mitologis yang berbentuk setengah manusia setengah burung dan sebagai wahana Wisnu. Ia adalah raja burung-burung.
Masyarakat dulu kala berkeyakinan burung memiliki kekuatan yang mewakili perwujudan dewa yang membawa pesan dari nirwana. Ada beberapa burung mitologi yang menjadi relief di beberapa candi dan hal itu memiliki nilai historis sebagaimana kepercayaan pada zaman tersebut.