Brilio.net - Cibuk adalah nama suatu dukuh yang berada di Kecamatan Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Dukuh ini masih jauh dari ingar bingar dan suara berisik dan keramaian orang. Pohon-pohon rimbun, persawahan dan kolam masih mewarnai kehidupan Dukuh Cibuk yang tenang.

Sebelum sampai di Dukuh Cibuk, dari jarak yang cukup jauh, tampak pohon yang berdiri kokoh dan menjulang tinggi di antara pohon lainnya. Sekilas bentuknya menyerupai beringin. Namun setelah didekati ternyata pohon ini memiliki akar yang berada di atas tanah dan ukurannya besar.

Saking besarnya butuh 20 orang mengukur diameter pohon ini

Masyarakat sekitar menyebutnya pohon randu alas. Keistimewaan pohon ini adalah ukurannya yang besar. "Saking besarnya, diameter pohon itu seukuran pelukan 20 orang," ujar salah seorang warga setempat kepada brilio.net. Umur pohon ini juga sudah sangat tua, seumuran mbah-mbah buyut dari orang dewasa di dukuh itu.

Berada dalam kompleks pemakaman, pohon ini menjadi sangat keramat. Terdapat beberapa orang yang menaruh sajen di sekeliling pohon. Selain itu banyak cerita mistis yang simpang siur terdengar di telinga masyarakat sekitar.

Meski terkesan seram, pohon ini tetap menyuguhkan keromantisannya ketika musim kemarau. Memasuki musim kemarau, semua daun berguguran. Ketika puncak kemarau tiba, pohon randu alas akan mengeluarkan bunganya yang berwarna merah cantik. Kemudian sebelum memasuki musim penghujan, bunganya akan berguguran. Saat itulah suasana desa berasa seperti di Jepang, dengan bunga-bunga sakura yang berguguran.