Brilio.net - Anak-anak yang masih menempuh pendidikan di sekolah dasar tentunya memiliki mimpi, cita-cita di masa depan. Hal yang umum mereka ketahui tentang sebuah cita-cita seperti menjadi seorang dokter, guru polisi, padahal masih banyak profesi di luar sana yang belum mereka ketahui.

Sebuah kegiatan sosial yang diadakan oleh Saung Mimpi lebih dari mengenalkan sebuah cita-cita, bahkan mempraktekkan langsung secara visual. "Saung Mimpi memperkenalkan cita-cita yang belum banyak dikenal anak sekolah dasar. Seperti arkeolog, koki, ilmuan, pembaca berita. Harapannya wawasan mereka bisa lebih luas," Kata Abhita Melati Putri (20) kepada brilio.net, Jumat, (22/5).

Kegiatan ini dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dengan empat kali pertemuan di satu sekolah dasar. Menurut Koordinator Humas Saung Mimmpi, Ibnu (22), terbentuknya perkumpulan Saung Mimpi terinspirasi oleh komunitas di Jogja yang bisa berkontribusi di lingkungan sosial.

"Kami para pendiri Saung Mimpi jadi kepikiran, kita bisa ngapain dan juga kita memiliki passion di dunia sosial, inginnya berbuat hal yang simpel dan menarik buat anak-anak," tambahnya tentang kemunculan ide Saung Mimpi.

Saung Mimpi telah menunjukkan upaya konkret. Tapi, negeri ini masih membutuhkan lebih banyak lagi kepedulian. Bolehlah kita sejenak merenungi kata-kata RA Kartini, "Teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi. Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup".