Brilio.net - Soeharto, nama presiden kedua Indonesia tetap akan membekas di hati masyarakatnya. Segala hal, kebaikan, prestasi, termasuk kebijakannya akan senantiasa dikenang.
Presiden kedua Indonesia ini sekaligus presiden yang menjabat dengan waktu terlama, hampir selama 32 tahun (12 Maret 1967–21 Mei 1998).
Selama itu tentu banyak hal mewarnai perjalanan Indonesia dibawah kepemimpinan 'The Smiling General'. Hal inilah yang coba disajikan dalam Museum H.M Soeharto di tanah kelahirannya di Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
Museum yang diresmikan pada tanggal 8 Juni 2013 tersebut diprakarsai oleh Probosoetedjo, adik mantan Presiden Soeharto untuk mengenang jasa-jasa kakaknya. “Museum ini baru hampir dua tahun diresmikan oleh pak Probosutedjo dan Mbak Tutut, bertepatan dengan ulang tahun Pak harto,” ujar salah seorang penerima tamu museum tersebut kepada brilio.net beberapa waktu lalu
Ketika memasuki area museum ini, kamu akan disambut patung Jenderal Besar Purnawirawan TNI Soeharto yang seolah memberi hormat pada tamu-tamunya. Di sampingnya terdapat tembok dengan tulisan jawa 'Sa Sa Sa' dengan Pak Harto berpose seperti sedang bershalat.
Tepat di belakangnya terdapat gedung Atmosudiro. Di sanalah memori tentang Soeharto diputar kembali. Mulai masa kecil, masa perjuangan Pak Harto di dunia militer dan pemerintahan, hingga wafatnya sang Jenderal Besar.
Sungguh, teknologi yang digunakan dalam museum ini mengundang decak kagum, mulai dari pintu otomatis, hologram yang menampilkan Pak Harto, lorong-lorong yang artistik, hingga foto-foto bersejarah dan siluet yang indah. Semuanya disusun sangat menawan.