Brilio.net - Kisah cinta memang tak bisa lepas dari kehidupan manusia. Karena, cinta itu adalah fitrah dan hak setiap manusia untuk mencinta atau dicinta. Namun, tak semua kisah cinta selalu berakhir bahagia. Seperti yang dialami oleh Haidir Ali (19) pemuda asal Sumenep, Madura. Kisah cintanya harus berakhir dengan kesendirian.
Berawal ketika ia sama sekali belum mengenal apa itu cinta, hingga merasakan pahitnya putus cinta. Ketika itu Haidir masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), saat ia merasa hatinya bergetar oleh kehadiran seorang gadis yang juga teman sekolahnya hingga akhirnya mereka menjalin kasih. "Dialah yang mengenalkan kepada saya apa itu cinta, saat saya belum mengenal apa itu cinta," ucap mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Madura saat bercerita kepada brilio.net, Kamis (1/10).
Mahasiswa semester tiga ini mengaku hanya sempat menjalin kasih selama beberapa bulan saja. "Sayangnya karena suatu masalah, kami hanya bisa bersama selama tiga bulan hingga akhirnya harus berpisah," ujar mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam ini.
Meski sudah tak lagi menjalin kasih, ternyata keduanya masih menyimpan rasa yang sama seperti dulu. Masalah keluarga yang mereka hadapi memaksa mereka untuk berpisah. Si wanita telah dijodohkan dengan lelaki lain oleh sang ayah. Meskipun sebenarnya tidak terima, tapi Haidir tak bisa memaksakan inginnya. Karena bagaimanapun, menurutnya adalah hak seorang ayah untuk menikahkan anaknya meskipun si anak sebenarnya tidak setuju.
Kemudian Haidir tetap melanjutkan studinya hingga ke jenjang SMA. Namun, ia mengaku masih belum bisa melupakan sang gadis meski setelah empat tahun lamanya.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, peribahasa ini cocok untuk menggambarkan kejadian saat itu. Tanpa sengaja, mereka bertemu lagi. "Kalau tidak salah, saat itu saya sudah kelas 2 Madrasah Aliyah (MA), sekolah Islam yang setara dengan SMA. Hingga akhirnya saya berhasil kembali merajut kasih dengannya," kenangnya.
Tetapi, lagi-lagi jalinan tersebut tak berlangsung lama. Setelah lulus SMA, si wanita pun menikah. Mau tak mau Haidir harus merelakan cintanya kembali kandas dan merasakan pahitnya perpisahan untuk kedua kali oleh gadis yang sama. Dan pada akhirnya, kini mereka tak pernah lagi berkomunikasi demi menjaga keutuhan rumah tangga sang gadis.
Cerita ini disampaikan oleh Haidir Ali melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu.
Recommended By Editor
- Hingga lulus kuliah, pria Cirebon ini belum bertemu dengan ibunya
- Menolak dipaksa menikah, perempuan muda ini pilih bunuh diri
- 6 Hal ini cuma dialami pejuang skripsi dengan dosen pembimbing killer!
- Komputer jadul hampir rusak bukan halangan menulis buku
- True Story: Perjodohan hanya mengakhiri kebersamaan, tidak cinta ini
- True Story: Menjaga semangat membaca anak-anak Desa Deresan
- True Story: Membuka jendela dunia dari bawah jembatan Lempuyangan
- True Story: Mamaku adalah 'papaku' juga
- True Story: Olok-olokan mereka membangkitkan semangatku untuk berhasil
- Legenda Obasuteyama, kisah anak membuang orangtuanya yang telah renta
- True Story: Cinta bersemi dari flashdisk yang tertukar, so sweet!