Brilio.net - Kamu kerap mengalami ini, terhanyut dan bahkan menikmati bau-bauan yang sebenarnya tidak wangi. Tapi karena ada sensasi tersendiri yang dirasakan, maka kamu pun jadi suka dengan bau-bauan tersebut, meskipun asalnya bukan dari parfum yang mahal.
Dan berikut sejumlah bau-bauan yang tak wangi, tapi kamu kerap menikmatinya, dihimpun brilio.net, Selasa (29/9), dari berbagai sumber:
1. Bau tanah kering yang disiram air hujan
Berbeda dengan bau tanah yang digunakan dalam istilah kiasan, bau ini dikenal dengan istilah Petrichor. Istilah ini diciptakan oleh dua peneliti Isabel Joy Beruang dan Roderick G. Thomas dalam artikel yang dimuat di jurnal Nature. Artikel itu menjelaskan bagaimana bau tersebut berasal. Yakni dari minyak yang dipancarkan oleh tanaman tertentu selama periode kering yang kemudian diserap oleh tanah dan batu.
Kemudian setelah turun hujan, minyak itu dilepaskan ke udara bersama dengan senyawa lain yaitu geosmin. Geosmin adalah spora bakteria tertentu yang disebarkan oleh tanah basah. Kedua hal inilah yang memproduksi aroma khas yang membuat kita nyaman menghirup aromanya.
2. Bau rempah dalam masakan
Sejak dahulu bangsa kita telah menggunakan rempah-rempah sebagai bumbu dalam masakan. Masakan yang menggunakan beragam rempah memiliki rasa khas yang, bukan sekadar manis atau gurih. Rempah-rempah yang umum digunakan adalah bawang, cabai, merica, tumbar, kemiri, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kayu manis, daun salam, sereh.
Kita paling suka dengan aroma yang timbul dari olahan rempah-rempah yang digunakan dalam masakan. Apalagi, ketika bumbu rempahan itu dituangkan dalam minyak goreng panas kemudian menyambar indera penciuman kita, sedap!
3. Bau bensin (gasoline)
Mencium bau bensin memang terasa menyenangkan. Tapi sesungguhnya bahan ini sangat berbahaya bagi tubuh. Bahkan sampai ada laporan dari New South Wales Department of Education bahwa ada korban yang meninggal secara tiba-tiba karena sengaja dan terbiasa menghirup uap dari bensin.
Kondisi seperti ini disebut dengan sudden sniffing death. Hal ini terjadi karena dengan menghirup uap bensin dapat merangsang saraf dalam tubuh, yang dapat memperlambat detak jantung dan pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian.
4. Bau durian
Apa yang menandakan musim durian tiba? Ya aromanya. Sebab, ketika musim durian, dimana-mana kita bisa jumpai pedagang dadakan yang menjajakan durian. Bukan cuma itu, orang-orang di sekitar kita mungkin bakal sering membuang kulit durian sisa santapannya yang masih menyisakan aroma duriannya.
Hmmm, begitu tercium aroma itu, kita jadi pengin mencobanya. Buah durian sejak dulu memang sudah menjadi buah favorit masyarakat Indonesia.
5. Bau kabin mobil baru
Aroma khas dari ruang kabin mobil baru membuat kita senang. Seakan menambah kepuasan dalam membeli atau mengendarai mobil baru. Bau khas dari interior mobil merupakan campuran unik dari ratusan senyawa. Senyawa-senyawa itu berasal dari berbagai jenis pelapis interior, mulai dari kemudi, dashboard hingga jok mobil.
Namun hampir semua senyawa tersebut adalah beracun, apalagi menyatu dengan gas di ruangan tertutup. Dari sekian banyak senyawa, dua di antaranya yang paling berbahaya adalah Brominated Flame Retardant (BFR) dan Polyvinyl Chloride (PVC). Jadi jangan keenakan nyium bau mobil baru!
6. Bau pakaian baru
Sama seperti bau kabin mobil baru, bau pakaian baru juga kita senangi. Sebab ada rasa senang bagi kita mengenakan pakaian baru kita. Ada beragam sebutan untuk aroma pakaian baru ini, bau toko, bau parfum China dan sebagainya. Ah kok bisa bau parfum China ya, mungkin karena kebanyakan tekstil yang ada di Indonesia made in China.
Tapi perlu diperhatikan juga, bahwa sebenarnya bau pakain baru kita berasal dari campuran senyawa pewarna tekstil dengan senyawa bahan baku tekstil itu. Seperti pakaian jenis lateks yang berbahan PVC, jenis ini menimbulkan kesan mengkilap dan banyak digunakan dalam sepatu, tas atau jaket. Selain senyawa jenis itu, proses pembuatan tekstil melibatkan belasan senyawa kimia berbahaya.
7. Bau badan pasangan
Ada istilah, "Cinta bisa membuat tahi kucing rasa cokelat". Arti lebih halusnya adalah, hubungan yang berdasarkan cinta membuat kita menyukai apa saja bagian dari pasangan kita. Mulai dari bau keringat, bau rambut, bahkan secara lebih intim bau-bauan dari organ seksual pasangan kita. Itu yang membuat kita betah untuk melakukan interaksi fisik atau hubungan badan dengan pasangan kita.
