Brilio.net - Setiap orang pasti mempunyai kegemaran masing-masing. Demi menuruti kegemaran itu, tak sedikit orang yang perlu berkorban, baik waktu, tenaga, hingga biaya. Bahkan, ada juga yang punya impian yang berhubungan dengan kegemarannya itu. Hal itulah yang pernah dialami oleh Ferial Thalib. Dulu penggemar drama dan musik Korea ini hanya bisa bermimpi untuk menginjakkan kaki di Korea Selatan, tapi dengan usaha yang dilakukan impian itu pun bisa tercapai.
Fe, panggilan akrab Ferial Thalib, mengaku mulai suka drama Korea sejak kehadiran drama Korea Winter Sonata pada tahun 2002. Tak hanya Fe, drama Korea saat itu memang sukses merebut hati para pemirsa televisi Indonesia. Drama lain pun bergantian menyusul, seperti All About Eve, Endless Love, Hotellier dan masih banyak lagi. Nama-nama seperti Bae Yong Jun, Jang Dong Gun, Won Bin, Song Seung Heun, Lee Byung Hyun, So Hye Kyo, Cho Ji Woo berhasil merebut hati para penggemar yang di masa itu di dominasi oleh Kaum ibu rumah tangga.
"Saya pribadi adalah big fans dari Jang Dong Gun dan Won Bin, sejak itu saya selalu memimpikan bisa menginjakkan kaki ke negeri ginseng tersebut," kata Fe saat dihubungi brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa 0-800-1-555-999, Jumat (29/1).
Keinginan Ferial pun semakin menguat sejak munculnya boyband seperti Super Junior pada 2006, 2pm pada 2008, hingga kemunculan rising star drama Korea Boy Before Flowers, Lee Minho, yang hingga kini masih begitu digandrungi oleh cewek-cewek Indonesia.
Demam Korea yang semakin moncer di Tanah Air memacu dirinya untuk bisa mempelajari bahasa negeri Ginseng. Awal 2010, Fe pun memutuskan untuk memasuki term pertama kursus bahasa Korea. Teman dan keluarga Fe sempat terheran mengapa dirinya memilih kursus bahasa Korea dibandingkan bahasa lainnya.
"Jangankan orang lain bahkan Ibu saya sendiri bingung karena dari semua yang berada di keluarga, saya memiliki keanehan. Saya lebih suka wajah oriental daripada timur tengah, padahal kami berdarah Arab," katanya.
Hingga akhirnya datanglah tawaran untuk ikut program jalan-jalan ke Korea Selatan selama kurang lebih satu minggu dari Fansbase Boys Before Flowers Indonesia. Tentu hal itu membuat Fe merasa keinginannya terbuka lebar. Biaya untuk bisa ikut pun tak murah, Rp 10 juta yang bisa diangsur dalam waktu satu tahun. Akhirnya dengan tekad yang kuat, ia bersama sahabatnya Fitri Nur Arifenie bisa mengikuti tur yang berlangsung dari tanggal 26 September hingga 3 Oktober 2013 itu.
"Tapi itu hanya untuk tiket pesawat, rental kendaraan di sana, dan penginapan belum keitung. Untuk belanja dan oleh-oleh saya hampir habis Rp 10 juta," terang wanita yang kini bekerja sebagai staf di salah satu institusi pemerintah itu.
Meski demikian, Fe mengaku senang bisa mewujudkan cita-citanya. Lebih-lebih, perempuan penggemar berat olahraga bulutangkis ini, juga bisa mempraktikkan ilmu kursus bahasa Koreanya. "Jarang banget orang Korea yang bisa ngomong Inggris," ujar Fe.
Selama di sana, Fe mengunjungi banyak tempat, seperti Gwanghwamun Square, National Folk Museum of Korea, Namdaemun Market, Hongdae Street, Nami Island, Namsangol Hanok Village, dan beberapa lokasi syuting serial Boys Before Flower seperti Banpo Bridge, Bon Juk Restaurant, Yangpyeong English Village, hingga Namsan Tower.
Pengalaman terkesan bagi Fe adalah ketika dirinya bersama 9 peserta lainnya berkesempatan menyusuri Rainbow Bridge yang merupakan kawasan talent agency Korea Selatan yang terletak di distrik Gangnam. Ternyata di sana banyak sekali para fans yang berkerumun hanya untuk menunggu idola mereka keluar dan masuk, salah satunya adalah kantor SM Entertainment.
Menurut cerita, kantor tersebut memang tak pernah sepi dari para fans yang datang dari dalam maupun luar Korea Selatan. Tak hanya SM entertainment, agency lain semisal Cube Entertainment dan JYP entertainment juga tak pernah sepi dari kerumunan fans.