Brilio.net - Ada orang yang terlahir memiliki banyak saudara namun ada pula orang yang terlahir sebagai anak tunggal alias anak semata wayang. Menjadi anak semata wayang banyak yang menganggap enak, karena segala kemauannya pasti dituruti.
Banyak juga yang bilang pasti manja. Tapi di lubuk hati yang terdalam anak tunggal merasakan 10 hal berikut ini yang mungkin tidak dirasakan oleh kamu yang terlahir memiliki kakak atau adik:
1. Perhatian penuh dari orangtua
Menjadi anak satu-satunya di rumah membuat perhatian orangtuamu terfokus ke kamu saja. Nggak ada kakak atau adik kamu yang harus dipikirkan oleh orangtuamu lagi. Seperti yang di ceritakan Ana (23) mahasiswa tingkat akhir di salah satu sekolah tinggi kesehatan di Yogyakarta, "Enaknya itu orangtua jadi perhatian, dari aku kecil sampai sekarang mereka masih perhatian banget sama aku," ujarnya saat ditemui brilio.net, Selasa (17/11).
2. Terfasilitasi sesuai kemampuan orangtua
foto: www.satujam.com
"Karena nggak harus berbagi dengan kakak atau adik, fasilitas dari orangtua itu maksimal," Ana menambahkan. Nah, benar sekali guys sebagai orangtua pasti mereka akan memberikan fasilitas sesuai kemampuan mereka kepada anaknya, apalagi kamu anak semata wayang.
3. Kasih sayang mereka cuma buat kamu seorang
foto: http://www.cairnmillar.org.au
Biasanya kakak adik akan bertengkar perihal orangtua yang dianggap pilih kasih dan sebagainya. Namun kamu yang anak tunggal tidak akan merasakan itu. Paling cuma harus berbagi waktu dengan kesibukan orangtua kamu bekerja. Hal ini juga dirasakan Nurul (20), cewek asal Pontianak yang berkuliah di Jogja "Seneng sih, karena dapat kasih sayang yang full dari orangtua, tanpa harus berbagi."
4. Mereka menjadi sahabat terbaikmu
foto: http://dailyplateofcrazy.com
"Karena nggak ada saudara di rumah, ya apa-apa cerita ke orangtua. Mereka adalah guru sekaligus sahabat terbaikku," ujar Nurul. Nggak heran kalau si anak tunggal bisa jadi dekat sekali sama orangtua karena, kamu sebagai anak tunggal, cuma punya mereka dan orangtuamu cuma punya kamu saja.
5. Mandiri
foto: http://www.reactiongifs.com
Jangan anggap semua anak tunggal itu manja, buktinya banyak di antara mereka yang malah jadi sangat mandiri. Karena di rumah nggak ada yang bisa diajak melakukan pekerjaan rumah, anak tunggal terbiasa mengurusnya sendirian. "Manja? Nggak juga, bahkan aku bisa dibilang sangat mandiri. Orangtua pun juga nggak memanjakan aku kok," tegas Nurul, cewek dengan lesung pipi ini.
6. Rumah sepi
foto: giphy.com
Kalau bicara dukanya, pasti juga ada kok nggak enaknya jadi anak tunggal. Karena cuma ada kamu dan orangtua di rumah kamu jadi merasa sepi. Apalagi kalau ditinggal orangtuamu di rumah sendirian. "Kalau papa mama kerja, ya otomatis aku di rumah sendiri. Cuma bisa mantengi TV atau main sendiri," ujar Ana.
7. Sedih saat harus merantau
foto: giphy.com
"Keputusan paling berat ya kemarin saat harus memutuskan merantau ke Jogja, sedih banget ninggalin ayah-ibu di rumah," kenang Nurul. Ada beban juga bagi anak tunggal saat harus meninggalkan orangtua, sekarang orangtua tinggal berdua saja di rumah.
8. Orangtua jadi over protektif
foto: http://aws-dist.brta.in/
Nggak heran kalau anak tunggal sering susah dapat izin keluar. Orangtua mereka juga kadang over protektif. Maklum saja, karena kamu adalah anak mereka satu-satunya. "Papaku selalu cerewet saat aku minta ijin pergi, apalagi kalau sampai pergi menginap atau pergi lama," tutur Ana
9. Kamu satu-satunya harapan orangtua
foto: giphy.com
Sebagai anak semata wayang kamu adalah harapan satu-satunya di keluarga. Kamu seakan punya beban sendiri untuk membanggakan kedua orangtua. Mereka sudah memberikan semua yang mereka mampu cuma untuk kamu. "Sadar aku satu-satunya harapan mereka, makanya sebisa mungkin aku kuliah yang bener," jelas Nurul
10. Nggak ada temen curhat masalah keluarga
foto: giphy.com
Kalau punya saudara pasti ada orang yang bisa kamu ajak berbagi atau bertukar pikiran masalah keluargamu, namun hal tersebut nggak bisa kamu dapat karena kamu adalah anak satu-satunya di keluargamu. "Sedih sih, soalnya nggak ada saudara buat diajak berbagi kalau lagi ada masalah keluarga. Bisanya cuma kepikiran sendiri," tutup Ana.